Angka Berbeda, Junta Sebut 145 Orang Tewas Akibat Terjangan Topan Mocha di Myanmar

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 20 Mei 2023 13:09 WIB
Kerusakan akibat Topan Mocha di Sittwe, Myanmar, 17 Mei 2023. (Foto: Reuters)
Share :

YANGON - Media yang dikendalikan militer Myanmar mengatakan pada Jumat, (19/5/2023) bahwa 145 orang tewas ketika Topan Mocha melanda negara itu pekan ini. Angka itu sangat kontras dengan laporan dari kelompok hak asasi manusia dan warga yang khawatir ratusan orang mungkin tewas.

Negara Bagian Rakhine yang miskin di bagian barat menanggung beban badai yang pada Minggu, (14/5/2023) merobohkan rumah, menara komunikasi, dan jembatan dengan kecepatan angin hingga 210 kilometer per jam, dan memicu gelombang badai yang menggenangi ibu kota negara bagian Sittwe.

Junta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada 18 Mei total 145 orang telah ditemukan tewas, termasuk 91 orang di kamp-kamp pengungsi internal. Awal pekan ini dikatakan tiga orang tewas akibat badai.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban. 

Beberapa penduduk yang dihubungi oleh Reuters mengatakan awal pekan ini bahwa lebih dari 400 orang telah tewas dan banyak lagi yang hilang, menambahkan bahwa para penyintas berjuang dengan kekurangan makanan dan pasokan medis.

Rakhine memiliki populasi Muslim Rohingya yang besar - sekira 600.000, minoritas teraniaya yang ditolak oleh pemerintah berturut-turut di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.

"Kelompok bantuan dari masing-masing negara bagian...sedang melakukan penyelamatan dan pekerjaan rehabilitasi bersama dengan kelompok amal masyarakat sipil," kata junta dalam pernyataan yang dibagikan di saluran Telegram dan di Radio dan Televisi Myanmar (MRTV).

Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi non-pemerintah lainnya mengatakan upaya bantuan terhenti karena mereka menunggu izin dari junta untuk mengerahkan personel dan makanan, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan ke daerah yang terkena dampak.

Jembatan yang rusak akibat badai dan blok jalan yang menumbangkan pohon juga menahan bantuan, kata badan-badan internasional.

Sekira 400.000 orang dievakuasi di Myanmar dan Bangladesh menjelang topan yang mendarat, ketika pihak berwenang bergegas untuk mencegah korban besar dari salah satu badai terkuat yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya