Perindo Prihatin Bocah SD Korban Perundungan Pindah ke SLB, Minta Disdik Usut Tuntas!

Nur Khabibi, Jurnalis
Sabtu 03 Juni 2023 16:59 WIB
Ike Julies Tiati (Foto: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Juru bicara nasional Partai Perindo Ike Julies Tiati turut menyoroti viralnya kasus anak yang terpaksa pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena menjadi korban bullying di SD tempatnya belajar sebelumnya.

"Partai Perindo mengecam peristiwa seorang anak SD yang terpaksa pindah ke SLB akibat dugaan terjadinya perundungan," kata Ike, Sabtu (3/6/2023).

Ike Julies Tiati, yang dikenal publik sebagai mantan news anchor dengan nama Ike Suharjo, itu merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sumatera Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Lahat, dan Empat Lawang).

Ia mengatakan, jika benar terjadi perundungan maka pihak-pihak terkait harus mendapatkan sanksi sesuai dengan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Politikus Perindo, yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2023 itu pun meminta Dinas Pendidikan setempat untuk mencari kebenaran tentang anak SD yang terpaksa pindah ke SLB tersebut. Karena, setiap anak berhak mendapatkan proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Menurutnya, jika anak yang bersangkutan di SD sebelumnya tidak ada kemauan untuk belajar sedangkan di SLB ada kemauan, maka terdapat masalah dalam proses pembelajaran yang terjadi di SD tersebut.

"Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Dindik) harus mengusut peristiwa tersebut agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat," ujar Ike.

Kemudian, Ike meminta pemerintah untuk mensosialisasikan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan secara masif agar seluruh sekolah dan seluruh tenaga pendidik atau guru paham bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi seluruh anak tanpa terkecuali.

Artinya, setiap anak mempunyai kemampuan adaptasi yang berbeda-beda. Sehingga sekolah tidak bisa memperlakukan setiap anak dengan cara yang sama.

Juru bicara nasional Partai Perindo, yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu, menambahkan meminta kepada orang tua dan sekolah untuk memahami kondisi anak mengapa anak tersebut belum bisa beradaptasi dengan proses pembelajaran yang mengakibatkan anak tidak naik kelas.

Karena itu, orangtua dan sekolah harus dapat mencari akar permasalahannya, sehingga dapat mencari solusi terbaik untuk perkembangan anak. "Orangtua juga harus dapat menumbuhkan kesadaran dan minat belajar pada anak," pungkasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya