PARIS – Bisakah manusia dan tikus hidup bersama? Itulah yang coba dicari tahu oleh para pemimpin kota di Paris. Ibu Kota Prancis, seperti banyak kota metropolitan lainnya, memiliki masalah hewan pengerat yang terkenal.
Wali Kota Paris Anne Hidalgo sedang membentuk sebuah komite untuk mempelajari "hidup bersama"antara manusia dan tikus.
Anne Souyris, Wakil Wali Kota Paris yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat, mengatakan pada Kamis (15/6/2023) selama pertemuan dewan kota, pihaknya sedang mencari tahu sejauh mana manusia dan hewan pengerat dapat hidup bersama.
Souyris menjelaskan bahwa yang sedang dipelajari adalah sejauh mana manusia dan tikus dapat hidup bersama dengan cara yang “paling efisien dan pada saat yang sama memastikan hal itu tidak tertahankan bagi warga Paris.”
Meski tikus dianggap bisa menyebarkan penyakit, namun dia mngatakan bahwa tikus yang dibahas bukanlah tikus hitam yang sama yang membawa wabah, melainkan jenis tikus lain yang membawa penyakit seperti leptospirosis, penyakit bakteri. Souyris juga menyoroti beberapa tindakan yang diambil oleh kota sebagai bagian dari rencana anti tikus tahun 2017, termasuk berinvestasi dalam ribuan tong sampah baru untuk "membuat tikus kembali ke bawah tanah".
Souyris kemudian mengatakan di Twitter bahwa tikus Paris tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang "signifikan". Dia menambahkan bahwa dia meminta Dewan Tinggi Prancis untuk Kesehatan Masyarakat untuk mempertimbangkan perdebatan tersebut.
“Kami membutuhkan saran ilmiah, bukan siaran pers politik,” katanya.
Dia mengumumkan langkah tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Geoffroy Boulard, Kepala arondisemen ke-17 Paris dan anggota partai Republik kanan-tengah.
Boulard telah meminta pemerintah kota untuk menyusun rencana yang lebih ambisius melawan perkembangbiakan tikus di ruang publik.
Dia sebelumnya mengkritik Hidalgo, seorang anggota partai sosialis kiri-tengah, karena tidak berbuat banyak untuk menghilangkan tikus dari Paris, termasuk selama pemogokan awal tahun ini yang menyebabkan sampah menumpuk di seluruh kota.
Boulard mengatakan kehadiran tikus di permukaan berbahaya bagi kualitas hidup warga Paris.
Boulard mengatakan dia mengajukan pertanyaannya setelah menemukan studi yang sedang berlangsung, yakni Proyek Armageddon. Misi proyek ini adalah membantu kota dalam mengelola populasi tikusnya dan salah satu tujuannya adalah memerangi prasangka terhadap tikus untuk membantu warga Paris hidup lebih baik bersama mereka.
Studi ini dibiayai oleh pemerintah Prancis, meskipun kota Paris adalah mitra dalam proyek tersebut.
Sementara itu, kelompok hak binatang Paris Animaux Zoopolis menyambut baik langkah kota itu.
"Tikus hadir di Paris, seperti di semua kota besar Prancis, jadi pertanyaan tentang hidup bersama pasti muncul," kata sebuah pernyataan dari kelompok tersebut.
“Di PAZ, ketika kita berbicara tentang “kohabitasi damai” dengan tikus, kami tidak bermaksud tinggal bersama mereka di rumah dan apartemen kami, tetapi memastikan bahwa hewan-hewan ini tidak menderita DAN kami tidak diganggu. Sekali lagi, tujuan yang sangat masuk akal!,” lanjutnya.
CNN telah meminta otoritas Paris untuk rincian lebih lanjut tentang rencana tersebut.
(Susi Susanti)