Pengguna Narkoba Melonjak Tajam, PBB: Lebih Banyak Orang Menyuntikkan Obat-obatan Terlarang di Seluruh Dunia

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 26 Juni 2023 13:16 WIB
PBB melaporkan pengguna narkoba semakin meningkat di dunia (Foto: Reuters)
Share :

NEW YORK - Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang penggunaan narkoba di seluruh dunia menyatakan lebih banyak orang yang menyuntikkan obat-obatan terlarang daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang berbasis di Wina menyatakan secara keseluruhan, 13,2 juta orang menyuntikkan narkoba pada 2021, 18% lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.

PBB mengatakan zat sintetis seperti fentanyl dan methamphetamine sekarang mendominasi pasar obat illegal.

Secara global, pengguna narkoba meningkat sebesar 23% dan gangguan terkait narkoba meningkat sebesar 45% dalam satu dekade menjadi hampir 40 juta.

Dikutip BBC, laporan itu menjelaskan orang-orang dengan gangguan kesehatan mental, mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah dan kaum muda adalah yang paling rentan.

Adapun Eropa Timur dan Amerika Utara ditemukan memiliki prevalensi orang yang menyuntikkan napza lebih tinggi daripada di Asia Timur dan Asia Tenggara.

Menurut laporan tersebut, fentanil telah mengubah pasar opioid di Amerika Utara dengan konsekuensi yang mematikan.

Berdasarkan data dari 18 negara, pria dinyatakan lima kali lebih mungkin dibandingkan wanita untuk menyuntikkan narkoba dan memperkenalkan pasangan wanita mereka pada kebiasaan tersebut.

Namun, hanya satu dari lima orang yang dapat mengakses pengobatan, dengan perempuan khususnya menghadapi hambatan.

Alasannya banyak dan saling terkait. Sepeti Covid-19, takut sanksi hukum, stigma sosial, kurangnya pengasuhan anak dan takut kehilangan hak asuh anak.

Kepala UNODC, Ghada Waly, mengatakan bahwa dalam banyak kasus, pengobatan gagal bagi mereka yang membutuhkannya.

"Kita perlu meningkatkan respons terhadap jaringan perdagangan narkoba yang mengeksploitasi konflik dan krisis global untuk memperluas budidaya dan produksi obat-obatan terlarang, terutama obat-obatan sintetik, memicu pasar gelap dan menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi orang dan komunitas," terangnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya