Siapa Pemimpin PKI Pertama Kali?

Cahyo Yulianto, Jurnalis
Senin 07 Agustus 2023 17:18 WIB
Ilustrasi organisasi PKI (Sumber: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Generasi saat ini wajib punya pengetahuan sejarah khususnya dalam menjawab siapa pemimpin PKI pertama kali? Dengan edukasi yang baik, bangsa ini akan bisa berkembang lebih besar kedepannya.

Organisasi PKI atau Partai Komunis Indonesia merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Meskipun mereka kerap identik dengan aksi-aksi pemberontakannya seperti yang terjadi di Madiun pada tahun 1948 hingga pembunuhan enam jenderal TNI yang dikenal dengan istilah G30S/PKI pada tahun 1965.

Melihat dari berbagai sumber yang ada, cikal bakal berdirinya PKI dimulai pada 23 Mei 1914 yang bermula dari Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV). ISDV sendiri adalah organisasi komunis yang didirikan oleh orang Belanda bernama Josephus Fransiscus Marie Sneevliet.

Berawal dari sana, ISDV kemudian terus menyebarkan paham komunisme salah satunya melalui organisasi Sarekat Islam. Masuknya paham komunis ke Sarekat Islam membuat timbulnya perpecahan.

Alhasil, beberapa tokoh Sarekat Islam kemudian bergabung ke ISDV. Hingga pada tahun 1920, ISDV mengadakan kongres di Semarang yang kemudian lahirlah Perserikatan Komunis di Hindia (PKH) yang diketuai oleh Semaoen atau Semaun.

Semaoen atau Semaun adalah pria kelahiran Curahmalang, Sumobito, Jombang, pada tahun 1899. Desa tersebut cukup terkenal karena merupakan salah satu desa di Jombang yang memiliki stasiun kereta api pada masanya.

Ayahnya berprofesi sebagai seorang tukang batu di sebuah perusahaan kereta di Jawa Timur. Sosok ayahnya tersebut bernama Prawiroatmodjo.

Meski berasal dari golongan sosial rendahan, namun Semaoen berhasil menempuh pendidikan di Tweede Klasse atau Sekolah Dasar Kelas Dua dengan durasi tiga tahun. Setelah lulus, Semaoen kemudian bekerja sebagai juru tulis di Staatsspoor, sebuah perusahaan kereta api di Surabaya.

Pada masa bekerja tersebut yang menjadi irisan sejarah antara Semaoen dan gerakan komunis. Semaoen aktif ikut dalam Sarekat Islam sebelum akhirnya bertemu Henk Sneevliet yang dikenal sebagai seorang pendukung Marxis.

Sneevliet menduduki posisi sebagai anggota persatuan buruh kereta api dan trem di Belanda pada tahun 1909. Kemudian dia pindah ke Hindia-Belanda pada tahun 1913 dan mengorganisir para buruh kereta api dan trem.

Pertemuan dengan Henk Sneevliet, membuat Semaoen kemudian mendalami komunis dan bergabung ke ISDV hingga akhirnya menjadi pendiri sekaligus pemimpin PKI yang pertama.

Semaoen menjabat sebagai ketua PKI sejak tahun 1920. Namun pada 1921, dirinya sempat digantikan sementara oleh Tan Malaka lantaran dirinya harus pergi ke Uni Soviet guna menghadiri kongres Komunis Internasional.

Sosok Semaoen kembali ke Hindia Belanda pada 1922 dengan niat memulihkan pengaruh PKI. Akan tetapi, aksi-aksi yang ia lakukan justru membuatnya ditahan dan diusir menuju ke Belanda pada 1923. Namun sebelum itu, Semaoen telah ditunjuk oleh PKI untuk menjadi perwakilan di Eropa.

Selama di Eropa, Semaoen kian aktif menyebarkan paham komunisme dengan berbagai cara. Mulai dari menjalin hubungan dengan Perhimpunan Indonesia, menerbitkan brosur, hingga melakukan siaran radio di Moskow.

Bahkan Semaoen sempat dilarang kembali ke Indonesia karena pemahamannya yang kental tentang berbagai pemikiran berkaitan dengan komunis maupun Uni Soviet selama di Eropa.

Akan tetapi, Semaoen akhirnya kembali ke Tanah Air usai Indonesia memasuki masa kemerdekaan. Tepatnya pada 1957 saat itu terdapat momen besar Bung Karno yang melakukan kunjungan pertama kali ke Uni Soviet.

Sepulangnya ke Indonesia, hubungan Semaoen dengan PKI telah terputus. Kemudian pada 1959, Semaoen diberi amanah menjadi wakil ketua Badan Pengawas Kegiatan Wakil Aparatur Negara oleh Bung Karno.

Hingga pada tahun 1961, Semaoen mendapat gelar doktor honoris causa (HC) dalam ilmu ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung dan sekaligus menjadi pengajar di sana.

Semaoen diketahui meninggal pada 7 April 1971 pada usia 72 tahun. Dirinya kemudian dimakamkan pemakaman keluarga R.A Prawiraatmadja, Pasuruan, Jawa Timur.

(Hafid Fuad)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya