Data 40 Juta Pemilih Diretas Hacker dan Tak Terdeteksi Selama 1 Tahun, Pengawas Pemilihan Inggris Minta Maaf

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 09 Agustus 2023 09:44 WIB
Data 40 juta pemilih berhasil diretas {hacker} di Inggris (Foto: Ilustrasi/Reuters)
Share :

LONDONPengawas pemilihan Inggris mengakui pada Selasa (8/8/2023) jika 'hacker' atau peretas telah mengakses data 40 juta pemilih yang tidak terdeteksi selama setahun dan publik tidak diberi tahu selama 10 bulan kemudian.

Peretas itu berhasil memperoleh rincian data tentang puluhan juta pemilih Inggris dalam "serangan dunia maya kompleks" di Komisi Pemilihan yang tidak terdeteksi selama lebih dari setahun.

Badan itu mengatakan "aktor yang bermusuhan" pertama kali meretas pada Agustus 2021, mendapatkan akses ke sistem berbagi file dan emailnya serta mendapatkan salinan daftar pemilih, tetapi "aktivitas mencurigakan" tidak teridentifikasi hingga Oktober 2022.

"Kami tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu," kata komisi itu, dikutip Financial Times. Komisi menambahkan bahwa tidak ada kelompok atau individu yang mengklaim peretasan tersebut.

Komisi itu mengatakan "sulit untuk secara akurat memprediksi angka" untuk berapa banyak data orang yang telah terpengaruh, tetapi diperkirakan daftar setiap tahun berisi rincian "sekitar 40 juta orang". Itu kemungkinan menjadikannya salah satu pelanggaran data terbesar di Inggris, yang diukur dengan jumlah orang yang informasinya dicuri.

Masih belum jelas apakah Pusat Keamanan Siber Nasional, cabang pertahanan dari badan intelijen sinyal GCHQ, yang menyelidiki serangan itu, telah mengidentifikasi pelakunya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya