JAKARTA- Sosok Laksamana Maeda merupakan orang yang berjasa kepada Indonesia. Pasalnya, ia telah meminjamkan rumahnya di Jalan Meiji Dori (Jalan Imam Bonjol Nomor 1 saat ini), Jakarta Pusat sebagai tempat persembunyian aman Ir Soekarno dan Bung Hatta.
Tentunya bentuk jasanya membuat Indonesia akhirnya bisa merdeka. Beberapa orang penasan dengan kisah hidup Laksmana Maeda setelah kemerdekaan Indonesia.
Lantas bagaimana akhir hidup Laksamana Maeda pasca kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945? Simak ulasannya.
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Laksamana Muda Tadashi Maeda ditangkap oleh sekutu karena mempertahankan status quo. Dia kemudian dipenjara di Gang Tengah (Glodok) dan bebas pada 1947.
Laksamana Maeda kemudian kembali ke negaranya untuk menerima hukuman peradilan. Ia juga mundur dari dunia militer Angkatan Laut dan memilih menjadi rakyat biasa.
Laksamana Maeda meninggal pada 13 Desember 1977 di Jepang. Perwira tinggi Angkatan Laut Jepang itu menghembuskan nafas terakhir empat tahun setelah menerima penghargaan “Bintang Jasa Nararya” dari pemerintah Indonesia.
- Berikut profil dari Laksamana Maeda
Laksamana Maeda adalah perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Hindia Belanda ketika Perang Pasifik berlangsung. Dirinya mendapatkan gelar sebagai Laksamana Muda.
Adapun nama lengkapnya adalah Maeda Tadashi yang lahir 3 Maret 1898 di Kajiki, Prefektur Kagoshima, Jepang. Keluarganya berasal dari kalangan mantan samurai. Ayahnya adalah seorang kepala sekolah di Kaiji.
Maeda Tadashi masuk Akademi Angkatan Laut Jepang pada usia 18 tahun. Pada tahun 1930, ia mendapatkan pangkat letnan satu di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kemudian ia menjadi atase Angkatan Laut Belanda pada tahun 1940.
Pada tahun yang sama, Maeda mendapat tugas negosiasi dengan pemerintah kolonial dan membangun mata-mata di Indonesia. Setelah itu ia pergi ke Eropa dan kembali ke Indonesia pada 1942.
Melihat perjuangan masyarakat Indonesia untuk merdeka dari penjajahan menggetarkan hatinya. Meski merupakan salah satu tokoh Jepang, Maeda Tadashi memiliki hubungan yang baik dengan Soekarno dan tokoh proklamasi lainnya.
Dirinya juga berpendapat bahwa Indonesia harus meraih kemerdekaannya sendiri. Itulah alasan mengapa Laksamana Maeda membantu kemerdekaan Indonesia dengan menyiapkan rumah sebagai tempat perumusan naskah proklamasi.
Sebagai Panglima Angkatan Laut Jepang, Laksamana Maeda memiliki amunisi untuk melindungi Soekarno dan Bung Hatta dari pengaruh penjajah Jepang.
Demikian bagaimana akhir hidup Laksamana Maeda.
(RIN)
(Rani Hardjanti)