Dijelaskannya, pemaknaan Trisula Wedha secara garis besar bisa di maknai tiga jadi satu, seperti ilmu amal dan iman, atau bumi langit dan isinya, kiri kanan dan tengah. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat mulia yang lekat dengan banyak dewa-dewa Hindu.
Ramalan Jayabaya ini kemudian digubah oleh Raden Ngabehi Ronggowarsito (1802-1873), pujangga besar keraton Solo.
(RIN)
(Rani Hardjanti)