Irak Gantung 3 Orang Terkait Serangan Pemboman yang Tewaskan 300 Nyawa

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 29 Agustus 2023 13:07 WIB
Irak gantung 3 orang terkait serangan pemboman yang tewaskan 300 orang (Foto: AP)
Share :

IRAK - Irak telah menggantung tiga orang yang dihukum karena terlibat dalam pemboman kendaraan di Baghdad yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai ratusan lainnya pada 2016.

Ini merupakan pemboman tunggal paling mematikan di Irak sejak invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) pada 2003.

Kelompok Negara Islam (ISIS) mengatakan merekalah yang melakukan serangan tersebut.

Kantor Perdana Menteri (PM) Mohammed Shia al-Sudani tidak menyebutkan nama mereka yang dieksekusi atau menyebutkan kapan mereka dijatuhi hukuman. Eksekusi dilakukan pada Minggu (27/8/2023) dan Senin (28/8/2023).

Sumber pemerintah mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Ghazwan al-Zawbaee, yang dianggap sebagai dalang ISIS di balik serangan itu, termasuk di antara mereka yang dihukum mati. Zawbaee telah ditangkap dan dikembalikan ke Irak pada 2021.

PM menteri memberi tahu keluarga korban bahwa “hukuman mati yang sah” telah dijatuhkan terhadap tiga penjahat utama yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka dalam pemboman teroris.

Pada 3 Juli 2016, sebuah kendaraan berisi bahan peledak diledakkan di samping pusat perbelanjaan yang ramai di Karrada, daerah yang mayoritas penduduknya Muslim Syiah di ibu kota Irak.

Orang-orang menikmati keluar malam setelah berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.

Banyak korban tewas akibat api yang membakar gedung setelah ledakan bom.

Menteri Dalam Negeri Mohammed Ghabban mengundurkan diri setelah ledakan itu.

PM saat itu, Mustafa al-Kadhimi, menuduh Zawbaee sebagai "pelaku utama" di balik serangan itu dan "banyak serangan lainnya".

ISIS, sebuah kelompok Muslim Sunni, pernah menguasai wilayah seluas 88.000 km persegi (34.000 mil persegi) yang membentang dari Irak timur hingga Suriah barat dan menerapkan pemerintahan brutalnya terhadap hampir delapan juta orang.

Meskipun kelompok tersebut mengalami kekalahan di medan perang di Irak pada tahun 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian, diperkirakan ribuan militan masih aktif di kedua negara tersebut.

Pada Maret lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ISIS masih memiliki "5.000 hingga 7.000 anggota dan pendukung" di Irak dan negara tetangga Suriah, "kira-kira setengahnya adalah pejuang".

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya