Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Irak Ingin Pasukan Pimpinan AS Angkat Kaki pada September, Ada 2.500 Tentara

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2024 |18:19 WIB
Irak Ingin Pasukan Pimpinan AS Angkat Kaki pada September, Ada 2.500 Tentara
Irak ingin pasukan pimpinan AS angkat kaki pada September mendatang (Foto: Reuters)
A
A
A

BAGHDAD Irak menginginkan pasukan dari koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) mulai menarik diri pada September mendatang dan secara resmi mengakhiri kerja koalisi pada September 2025.

Hal ini diungkapkan empat sumber Irak yang menyatakan beberapa pasukan AS kemungkinan akan tetap di sana dalam kapasitas sebagai penasihat. Namun hal ini baru dinegosiasikan.

Sumber Irak dan pejabat AS mengatakan posisi Irak sedang dibahas dengan para pejabat AS di Washington minggu ini pada pertemuan puncak keamanan dan belum ada kesepakatan resmi mengenai penghentian koalisi atau jadwal terkait lainnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mathew Miller mengatakan pada konferensi pers bahwa kedua belah pihak bertemu di Washington minggu ini untuk menentukan bagaimana melakukan transisi misi koalisi pimpinan AS berdasarkan ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS, dan menambahkan bahwa ia tidak memiliki rincian lebih lanjut.

Seperti diketahui, pasukan pimpinan AS menginvasi Irak pada tahun 2003, menggulingkan mantan pemimpin Saddam Hussein dan kemudian mundur pada tahun 2011. Lalu kembali pada tahun 2014 untuk melawan ISIS sebagai pemimpin koalisi.

AS saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak sebagai pemimpin koalisi beranggotakan lebih dari 80 orang yang dibentuk pada tahun 2014 untuk mengusir ISIS yang mengamuk di Irak dan Suriah.

Mereka ditempatkan di tiga pangkalan utama, satu di Bagdad, satu di provinsi Anbar barat, dan satu lagi di wilayah Kurdistan utara.

Tidak jelas berapa banyak tentara yang akan pergi berdasarkan kesepakatan tersebut. Sumber-sumber di Irak mengatakan mereka memperkirakan sebagian besar tentara pada akhirnya akan pergi, namun para pejabat AS mengatakan banyak dari mereka mungkin tetap berada di bawah misi nasihat dan bantuan yang baru dinegosiasikan.

Para pejabat AS sangat ingin memiliki jejak militer di Irak secara bilateral, salah satunya untuk membantu mendukung kehadiran mereka di perbatasan Suriah, yang memiliki sekitar 900 tentara.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement