“Khartoum telah dilanda perang selama hampir enam bulan. Namun tetap saja, para sukarelawan … terkejut dan kewalahan dengan skala kengerian yang melanda kota tersebut hari ini,” kata koordinator darurat Marie Burton.
Pada Jumat, (8/9/2023) ruang gawat darurat Khartoum Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rumah sakit tersebut, salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih beroperasi, terancam ditutup karena persediaan habis dan staf kesulitan untuk mencapainya.
Tentara dan Pasukan Dukungan Cepat mulai bertempur pada 15 April, setelah ketegangan meningkat mengenai integrasi pasukan mereka dalam transisi baru menuju demokrasi. Meskipun beberapa negara telah meluncurkan upaya mediasi, tidak ada satupun yang berhasil menghentikan konflik tersebut.
(Rahman Asmardika)