Kapan Jenazah 7 Jenderal Korban G30S PKI Ditemukan di Lubang Buaya?

Winda Rahmadita, Jurnalis
Jum'at 15 September 2023 16:55 WIB
Kapan jenazah 7 jenderal korban G30S PKI ditemukan? (Foto: Okezone)
Share :

 

 JAKARTA - Memperingati tragedi G30S PKI yang menggugurkan tujuh Pahlawan Revolusi, Indonesia tidak akan lupa dengan peristiwa kelam dan kembali membuka perbincangan yang mungkin tersimpan di benak beberapa orang: Kapan tepatnya jenazah 7 jenderal ditemukan di Lubang Buaya?

Peristiwa terjadi pada tanggal 30 September 1965 merupakan sebuah kudeta militer yang melibatkan sekelompok anggota TNI dan PKI.

 BACA JUGA:

Dalam tragedi ini, 7 jenderal TNI yaitu Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen M.T Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen Panjaitan, Brigjen Siswodihardjo, dan Lettu Pierre Tendean diculik dan dibunuh oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Nasib dari 7 Jenderal tersebut terkuat setelah jasad mereka ditemukan dalam keadaan mengenaskan pada tanggal 3 Oktober 1965 di sebuah sumur kecil tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

 BACA JUGA:

Proses pencarian jenazah dilakukan sejak Kamis, 30 September atas perintah Letnan Dua Sintong Panjaitan kepada anggotanya setelah mendapatkan perintah dari Lettu Feisal Tanjung untuk memeriksa di setiap jengkal tanah Desa Lubang Buaya.

Proses pencarian ini tidak lepas dari peran Agen Polisi Tingkat II Sukitman, yang sempat meloloskan diri dari penculikan dan memberikan kesaksian setelah melapor ke Markas Komando RPKAD di Cijantung, Jakarta Timur.

Setelah melewati proses operasi pencarian yang panjang, mereka menemukan sumur kecil dengan lebar 75 cm yang ditimbun dan disamarkan dengan dedaunan dan beberapa potongan kain. Setelah digali, jasad para korban ditemukan di kedalaman kurang lebih 12 meter pada pukul sekitar 22.00 WIB.

Karena keterbatasan ruang dan teknis, proses pengangkatan dilakukan dengan intensif di keesokan hari tanggal 4 Oktober 1965 disaksikan langsung oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto dengan didampingi beberapa Direktur AD dan sejumlah wartawan.

Para jenazah tersebut kemudian ditempatkan di Aula Departemen Angkatan Darat di Jalan Merdeka Utara sekitar pukul 19.00. Tujuh korban tersebut dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Revolusi.

Pada 5 Oktober 1965, akhirnya diadakan pemakaman ketujuh jenazah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-10 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Tersebarnya berita mengenaskan ini memenuhi Indonesia dengan perasaan duka yang mendalam. Proses pemakaman diadakan dengan upacara yang mengharukan dengan didatangi oleh ribuan orang yang ingin memberikan penghormatan atas jasa-jasa mereka dalam memperjuangkan Indonesia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya