Gugur di Pertempuran Laut Aru, Jasad Yos Soedarso Tak Pernah Ditemukan

Awaludin, Jurnalis
Kamis 05 Oktober 2023 07:01 WIB
Laksamana Madya TNI (Ant.) Yosaphat Soedarso (foto: dok ist)
Share :

JAKARTA - Laksamana Madya TNI (Ant.) Yosaphat Soedarso lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November 1925 dan meninggal di Laut Aru, 15 Januari 1962 pada umur 36 tahun. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia.

Yos Sudarso mendapat pendidikan di bidang pelayaran di Sekolah Pelayaran Tinggi yang kini menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Yos Soedarso menganut agama Katolik.

Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Everstenmilik armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Namanya kini diabadikan menjadi nama KRI dan pulau. Meskipun namanya diabadikan dalam berbagai bentuk penghargaan, namun jasadnya tidak pernah ditemukan.

Nama Yos Soedarso diabadikan menjadi pulau

 

Pulau Kolepom atau Pulau Yos Sudarso adalah sebuah pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Pulau ini dipisahkan oleh selat yang sempit dari pulau utama Nugini. Nama pulau ini berasal dari seorang pahlawan Trikora, Yos Sudarso, dan juga dikenal dengan nama Pulau Kolepon, Pulau Dolok, dan Pulau Kimaam. Sewaktu penjajahan Belanda, pulau ini disebut Pulau Frederik Hendrik.

Pulau yang bentuknya menyerupai daun ini panjangnya sekitar 165 km dengan luas wilayah 11.600 km². Pulau ini dikelilingi oleh pantai mangrove. Vegetasi mangrove menyebar hingga ke pedalaman pulau ini dan sebagaian besar masih berada dalam kondisi alamiahnya. Dengan demikian, bila terjadi kenaikan muka laut yang sesuai dengan skenario IPCC, mangrove di pulau ini diperkirakan masih dapat beradaptasi dengan baik sehingga keberadaan pulau ini tidak akan terganggu secara signifikan. Kemampuan adaptasi dari mangrove tersebut didukung oleh tingginya suplai muatan sedimen dari daratan Pulau Papua ke kawasan tersebut.

Diabadikan Menjadi Nama Kapal

 

KRI Yos Sudarso (353) merupakan kapal ketiga dari kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani milik TNI AL. Dinamai menurut Yos Sudarso, salah seorang pahlawan nasional yang gugur di atas KRI Macan Tutul dalam Pertempuran Laut Aru pada masa kampanye Trikora.

KRI Yos Sudarso merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (F803) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980.

Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) ) Mistral menggantikan Sea Cat. Penggantian juga dilakukan pada senjata rudal yang semula menggunakan 8x Harpoon Mc Douglas buatan USA diganti dengan C-802 buatan Tiongkok. Bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya