Berkunjung ke China, Putin Terekam Bawa Tas Nuklir Rusia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 19 Oktober 2023 08:43 WIB
Dua perwira angkatan laut membawa apa yang diduga sebagai tas nuklir saat menemani Presiden Vladimir Putin ke pertemuan tingkat tinggi (KTT) Belt and Road di Beijing, China, 18 Oktober 2023. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Rekaman langka pada Rabu, (18/10/2023) menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing ditemani oleh petugas yang membawa tas yang dapat digunakan untuk memerintahkan serangan nuklir.

Putin, setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, terekam berjalan menuju pertemuan lain yang dikelilingi oleh petugas keamanan dan diikuti oleh dua perwira angkatan laut Rusia berseragam, masing-masing membawa tas kerja. Kamera menyorot salah satu tas kerja.

Koper nuklir Rusia biasanya dibawa oleh seorang perwira angkatan laut. Dikenal sebagai "Cheget" (dinamai dari Gunung Cheget di Pegunungan Kaukasus), tas kerja tersebut selalu ada di tangan presiden namun jarang difilmkan, demikian diwartakan Reuters.

“Ada koper-koper tertentu yang tanpanya perjalanan Putin tidak lengkap,” koresponden Kremlin dari kantor berita negara RIA mengatakan dalam sebuah postingan di Telegram di bawah rekaman tersebut.

Dalam klip lainnya, Putin keluar dari sebuah pertemuan di Beijing bersama para perwira angkatan laut yang kembali difilmkan hanya beberapa langkah dari Putin yang menyeringai saat dia berjalan menuruni tangga.

Presiden Amerika Serikat (AS) juga memiliki alat semacam itu - yang disebut "nuclear football". Tas itu menyimpan kode-kode yang akan digunakan presiden untuk mengesahkan perintah peluncuran rudal nuklir jika dia tidak berada di Gedung Putih.

Perang Ukraina telah meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Washington ke tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962, ketika Tiongkok berupaya untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya agar sesuai dengan statusnya sebagai negara adidaya yang sedang berkembang.

Parlemen Rusia pada Selasa, (17/10/2023) mengambil langkah pertama untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif dan anggota parlemen terkemuka memperingatkan Amerika Serikat bahwa Moskow mungkin akan meninggalkan perjanjian tersebut sama sekali.

Pada dasarnya, tas kerja tersebut adalah alat komunikasi aman yang menghubungkan presiden dengan petinggi militernya dan kemudian dengan pasukan roket melalui jaringan komando dan kendali elektronik “Kazbek” yang sangat rahasia. Kazbek mendukung sistem lain yang dikenal sebagai "Kavkaz".

Menteri Pertahanan Rusia, saat ini Sergei Shoigu, juga memiliki tas nuklir. Kepala staf umum, saat ini Valery Gerasimov, mungkin juga memilikinya.

Rekaman yang ditayangkan oleh saluran televisi Rusia Zvezda pada 2019 menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai salah satu tas kerja dengan serangkaian tgombol.

Di bagian yang disebut "perintah" ada dua tombol: tombol "luncurkan" berwarna putih dan tombol "batal" berwarna merah. Koper tersebut diaktifkan dengan kartu flash khusus, menurut Zvezda.

Salah satu tas nuklir yang digunakan oleh mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin dipajang di Museum Yeltsin di Yekaterinburg.

Putin mengunjungi Beijing dalam perjalanan keduanya ke luar bekas Uni Soviet sejak perang Ukraina dimulai pada Februari 2022.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya