Kenapa Cut Nyak Dien Ditakuti Belanda?

Winda Rahmadita, Jurnalis
Rabu 01 November 2023 16:07 WIB
Kenapa Cut Nyak Dien Ditakuti Belanda/ist
Share :

JAKARTA -  Memiliki sejarah masa penjajahan yang panjang, terdapat banyak sekali kisah pahlawan nasional Indonesia yang memukau perhatian, termasuk Cut Nyak Dien.

Sebagai seorang pejuang wanita dari Aceh, Cut Nyak Dien terkenal sebagai sosok yang menakutkan bagi Belanda di masa penjajahan. Lantas, adakah alasan kenapa Cut Nyak Dien ditakuti oleh Belanda?

Alasan Cut Nyak Dien ditakuti Belanda

Cut Nyak Dien adalah sosok wanita tangguh yang menjadi tokoh Perjuangan Nasional yang memperjuangkan kedaulatan wilayah Indonesia di masa penjajahan Belanda.

Cut Nyak Dien konon ditakuti oleh Belanda karena perlawanannya yang kuat terhadap pemerintahan kolonial Belanda di Aceh. Ia dikenal sebagai pemimpin yang berani dengan banyak strategi sehingga Belanda seringkali dibuat kewalahan.

Tak hanya itu saja, Cut Nyak Dien memiliki pengaruh yang kuat di kalangan masyarakat Aceh dengan latar belakang yang kuat serta watak yang gigih dan penuh semangat sehingga ia tidak pernah ragu untuk mempertaruhkan diri demi memperjuangkan bangsa dan agamanya dalam melawan Belanda.

Profil Cut Nyak Dien

Sebelum menjadi sosok yang begitu inspiratif, Cut Nyak Dien adalah seorang perempuan yang lahir dari Teuku Nanta Setia, uleebalang VI Mukim keturunan Machmoed Sati dengan ibunya yang merupakan seorang putri bangsawan dari Lampagar pada 12 Mei 1848 di Lampadang, Aceh.

Dengan latar belakang keluarga bangsawan Aceh, Cut Nyak Dien tumbuh sebagai gadis cantik dengan pendidikan agama yang kuat. Pada tahun 1868, ia menikah dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, putra tunggal uleebalang Lamnga XIII dan dikaruniai satu orang anak laki-laki.

Pada 8 April 1873, Belanda berhasil memasuki wilayah Aceh dan membakar Masjid Raya Baiturrahman sehingga inilah asal mula pecahnya Perang Aceh. Belanda juga menguasai wilayah VI Mukim sehingga Teuku Ibrahim memberi pesan kepada Cut Nyak Dien bersama penduduk lainnya untuk segera mencari perlindungan.

Teuku Ibrahim pun bertekad untuk berjuang merebut kembali wilayah VI Mukim. Namun, diketahui bahwa ia wafat pada 29 Juni 1878 dalam perjuangannya untuk melawan Belanda. Mengetahui kematian suaminya, Cut Nyak Dien bersumpah bahwa ia akan meneruskan perjuangan Teuku Ibrahim dan menghancurkan Belanda.

Berjuang Melawan Belanda

 

Setelah suaminya wafat, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar di tahun 1880. Pernikahan keduanya cukup fenomenal karena mereka memutuskan bersatu untuk melawan penjajah. Hal ini tentu membangunkan semangat para pejuang Aceh untuk bersatu bersama dalam melawan kolonial Belanda.

Teuku Umar dikenal sebagai sosok cerdik dengan strateginya yaitu mendekatkan diri dengan Belanda. Pada 30 September 1893, ia bersama 150 pasukannya berpura-pura menyerahkan diri untuk mendapatkan pasokan persenjataan yang dapat mereka ambil untuk menyerang penjajah kembali.

Teuku Umar kembali mengelabui Belanda dengan merancang rencana palsu yang mengatakan bahwa ia akan segera menyerang Aceh. Namun, momen itu dimanfaatkan ia bersama Cut Nyak Dien seluruh pasukannya untuk membawa amunisi Belanda dan pergi dari markas Belanda sehingga tak pernah kembali lagi.

Belanda yang marah segera melancarkan operasi untuk menangkap Cut Nyak Dien dan Teuku Umar. Teuku Umar yang didampingi Cut Nyak Dien bersama pasukannya pun melawan serangan. Pada tahun 1898, keadaan kembali genting sehingga Cut Nyak Dien diungsikan ke tempat yang aman.

Namun, Belanda berhasil mengepung pasukan Teuku Umar di Meulaboh sehingga terjadi pertempuran besar yang membuat Teuku Umar gugur dalam perjuangan. Cut Nyak Dien yang mengetahui berita kematian suaminya pun tetap tidak kehilangan semangat juang meskipun kondisi fisiknya terus melemah.

Cut Nyak Dien pun membuat strategi dengan menyamar sebagai laki-laki dan maju bertempur dengan Belanda. Dengan rencong di tangan kiri serta pedang di tangan kanannya, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangan para pejuang Aceh yang gugur dalam pertempuran.

Kabar perjuangan Cut Nyak Dien pun kembali membangunkan gairah semangat masyarakat untuk melawan penjajah. Cut Nyak Dien terus berpindah wilayah demi menghindari pengintaian Belanda sembari memberikan dorongan dan semangat kepada para pemuda untuk berjuang.

Akhir Perjuangan Cut Nyak Dien

 

Namun, pengkhianatan pasukannya yang bernama Pang Laot membuat persembunyian Cut Nyak Dien terungkap sehingga ia pun tertangkap. Cut Nyak Dien diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, pada tahun 1907 yang menjadi akhir perjuangannya.

Dengan fisik yang kian melemah, Cut Nyak Dien meninggal pada 6 November 1908 dan dimakamkan di daerah ia diasingkan, Sumedang. Makam Cut Nyak Dien ditemukan atas permintaan Gubernur Aceh, Ali Hasan, pada tahun 1959. Pada 2 Mei 1962, Cut Nyak Dien ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya