Kisah dr Soetomo, Pahlawan yang Cinta Dunia Pers

Tim Okezone, Jurnalis
Selasa 07 November 2023 05:30 WIB
Foto: kebudayaanindonesia.net
Share :

"Ingat bangsamu. Bangsa yang dijajah Belanda. Mereka harus ditolong. Kalau bukan anak negeri yang menolong, siapa lagi? Kalau kamu berhasil menjadi dokter, kamu bisa berbuat banyak untuk banyak orang," begitu kalimat yang diucapkan Raden Soewadji.

Setelah membaca surat itu, Soetomo berubah. Ia menjadi siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan cukup kritis.

Usai lulus dari STOVIA, Soetomo berkeliling ke daerah-daerah di Nusantara. Ia memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat desa yang tidak memiliki akses kesehatan.

Beberapa kota yang pernah ia singgahi adalah Semarang, Malang, Tuban, dan Lubuk Pakam di Sumatera. Soetomo tidak mengharapkan apa pun dari kegiatannya itu. Ia hanya ingin memeberantas penyakit, terutama wabah pes yang merajalela sekitar tahun 1910.

Kedekatannya dengan masyarakat menjadikan Soetomo sebagai idola dan panutan yang sangat dibanggakan.

Soetomo mendapatkan kesempatan dari pemerintah untuk menuntut ilmu di STOVIA Belanda dan kembali ke Tanah Air di tahun 1919. Sepulangnya dari Belanda, ia semakin terus membantu rakyat dan aktif di dunia pers

Dokter Soetomo meninggal sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada 30 Mei 1938. Ia dimakamkan di Surabaya. Atas jasa-jasanya, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dr. Soetomo pada 27 Desember 1961.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya