NEW DELHI - Dua kota di India bergabung dengan New Delhi untuk menjadi salah satu dari 10 kota dengan polusi terburuk di dunia pada Senin, (13/11/2023) pagi, dengan asap tebal menyelimuti udara sehari setelah orang-orang melepaskan petasan saat Diwali - festival cahaya tahunan Hindu.
Ibu kota New Delhi, seperti yang sering terjadi, menempati posisi teratas. Kota ini memiliki angka indeks kualitas udara (AQI) sebesar 420, menjadikannya kategori 'berbahaya', menurut kelompok Swiss IQAir.
Namun peringkat 10 besar juga diikuti oleh Kolkata di timur India, yang berada di peringkat keempat dengan AQI 196, sedangkan ibu kota keuangan Mumbai berada di peringkat kedelapan dengan AQI 163.
Tingkat AQI 400-500 berdampak pada orang sehat dan berbahaya bagi mereka yang mengidap penyakit, sedangkan tingkat 150-200 membawa ketidaknyamanan bagi penderita asma, paru-paru, dan jantung. Level 0-50 dianggap baik.
Lapisan kabut tebal mulai beredar di New Delhi sejak Minggu, (12/11/2023) malam, menyebabkan AQI-nya mencapai angka 680 yang mengkhawatirkan setelah tengah malam.
Setiap tahun pihak berwenang memberlakukan larangan terhadap petasan di ibu kota, namun larangan tersebut jarang sekali diterapkan.
Kualitas udara di India memburuk setiap tahun menjelang musim dingin, ketika udara dingin memerangkap polutan dari kendaraan, industri, debu konstruksi, dan pembakaran limbah pertanian.
Pihak berwenang New Delhi menunda keputusan sebelumnya untuk membatasi penggunaan kendaraan setelah hujan singkat pada Jumat, (10/11/2023) memberikan jeda dari paparan udara beracun selama seminggu.
Pemerintah daerah berencana meninjau kembali keputusan tersebut setelah Diwali.
(Rahman Asmardika)