JAKARTA - Ada 2 jenderal Tentara Nasional Indonesia yang beragama Buddha, salah satu pahlawan yang menjadi korban penculikan PKI. Dalam hal ini untuk dapat menjadi seorang anggota TNI, tidak terbatas pada suku, agama, dan ras. Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) diperkenankan untuk bisa menjadi anggota TNI.
Dalam sejarah Indonesia, ternyata ada dua orang jenderal di TNI yang menganut agama Buddha. Berikut adalah ulasannya.
1. Jenderal Gatot Soebroto
Jenderal Gatot Soebroto merupakan tokoh militer asal Banyumas, Jawa Tengah yang menjadi pelopor berdirinya akademi militer gabungan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Banyak yang menilai jika Gatot Soebroto adalah seorang muslim, namun sebagian lainnya menilai dirinya adalah seorang Buddhis.
Menurut berbagai catatan, Jenderal Gatot Soebroto semasa hidupnya dikenal sebagai pelindung agama Buddha. Dirinya kerap kali hadir dalam berbagai upacara keagamaan Buddha seperti upacara Hari Raya Waisak dan stupa Borobudur.
Jenderal Gatot Soebroto meninggal di depan seorang ulama islam yang menasehatinya supaya masuk islam. Oleh karenanya, sesaat sebelum wafat, Jenderal Gatot Soebroto telah mengucapkan kata kalimat syahadat dan meninggal dalam keadaan Islam.
2. Jenderal Soemantri Mohammad Saleh
Jenderal Soemantri Mohammad Saleh merupakan asisten Jenderal Gatot Soebroto yang kemudian menjadi wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) pada tahun 1950 an.
Saat muda, Jenderal Soemantri Mohammad Saleh dikenal suka berfoya-foya dan berpesta. Dirinya bahkan hanya bersekolah hingga tingkat MULO atau setara SMP dan kemudian bekerja di sebuah perusahaan karung goni di Solo.
Jenderal Soemantri Mohammad Saleh baru mulai menganut agama Buddha saat Jenderal Gatot Soebroto masih hidup. Lebih tepatnya sekitar 2 tahun sebelum atasannya itu wafat. Saat memeluk agama Buddha, Jenderal Soemantri masih berpangkat mayor dan masih berusia 15 tahun.
Setelah memeluk agama Buddha, Jenderal Soemantri kemudian mendapat bimbingan langsung dari Biksu Ashin Jinarakkhita selama sekitar 10 tahun. Setelah itu, dirinya berhasil mencapai taraf pendeta atau Maha Upasaka.
Namun meski dirinya memeluk agama Buddha hingga taraf pendeta, Jenderal Soemantri tetap membiarkan anak dan istrinya menjadi seorang muslim.
Itulah dua Jenderal TNI yang diketahui menganut agama Buddha.
(RIN)
(Rina Anggraeni)