"Kita bersyukur atas kelahiran kelima di SRS TNWK. Kelahiran ini sekaligus menjadi kelahiran badak Sumatera kedua di tahun 2023. Hal ini semakin menegaskan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan upaya konservasi badak di Indonesia, khususnya badak sumatera," jelas Menteri LHK Siti Nurbaya.
Sebagai informasi, Badak Delilah adalah badak Sumatera betina berumur 7 tahun. Delilah merupakan keberhasilan kelahiran pertama dari induk Delilah, yang merupakan perkawinannya dengan badak Harapan.
Induk Delilah sendiri merupakan badak yang lahir hasil dari kelahiran kedua dari perkawinan badak Ratu dan badak Andalas di SRS TNWK pada tahun 2016.
BACA JUGA:
Adapun jantan Harapan lahir dari perkawinan ketiga Emi dan Ipuh di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat pada tahun 2007. Badak Harapan mulai menempati SRS TNWK pada tahun 2015.
Badak Harapan sekaligus menjadi badak Sumatera terakhir yang dipulangkan ke Indonesia, menandakan saat ini tidak ada lagi badak Sumatera selain di Indonesia.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Direktur Eksekutif YABI, Jansen Manansang menambahkan, badak Delilah yang melahirkan anak pertamanya merupakan hasil dari proses perkawinan alami di SRS TNWK.
Ke depan, Yayasan Badak Indonesia terus berkomitmen untuk membantu dan mendukung sepenuhnya program dan upaya Pemerintah Republik Indonesia khususnya dalam upaya konservasi badak di Indonesia.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 tahun 2018, badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia.
Di dalam IUCN Red List, status konservasi badak Sumatera saat ini adalah critically endangered/CR.
"Kelahiran kelima di SRS TNWK ini memberikan semangat untuk kita semua agar terus berupaya semaksimal mungkin dalam melestarikan badak Sumatera," pungkasnya.
(Nanda Aria)