GAZA/YERUSALEM - Enam belas orang yang disandera di Gaza diserahkan kepada pejabat Israel pada Rabu, (29/11/2023) hari kedua dan terakhir dari perpanjangan gencatan senjata dalam perang Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. kata Palang Merah dan otoritas lainnya.
Hal ini mengulangi kejadian yang terjadi selama enam hari terakhir selama jeda kemanusiaan yang berlangsung, dimana warga sipil dilepaskan ke Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan dibawa dengan kendaraan ke Israel.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang dimediasi Qatar, 30 warga Palestina – 16 anak di bawah umur dan 14 perempuan – akan dibebaskan pada Rabu sebagai imbalannya, Majed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand dibebaskan di luar kerangka perjanjian, sementara 10 warga Israel yang dibebaskan termasuk lima warga negara ganda, kata Ansari. Mereka adalah seorang warga negara ganda Belanda, yang juga masih di bawah umur, tiga warga negara ganda Jerman, dan satu warga negara ganda AS, katanya.
Para sandera yang dibebaskan termasuk di antara sekira 240 orang yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Hamas saat melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, di mana Israel mengatakan 1.200 orang tewas. Pemboman Israel terhadap Gaza sebagai pembalasan telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Gaza, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong Palestina.