Terlalu Berpihak pada Barat, PBB Perlu Direformasi

Maruf El Rumi, Jurnalis
Senin 11 Desember 2023 17:07 WIB
Seruan reformasi terhadap PBB terus disuarakan tokoh dunia setelah gagal mengatasi persoalan di Palestina. (Foto: AA)
Share :

KEGAGALAN Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menghentukan agresi Israel di kawasan Gaza, Palestina menjadi bukti bagaimana organisasi dunia itu tidak lagi efektif. PBB dianggap terlalu berpihak pada barat sehingga dibutuhkan reformasi agar terjadi keseimbangan.

Usulan tersebut muncul dalam diskusi “Perpecahan/Perserikatan Bangsa-Bangsa: Bekerja untuk Multilateralisme yang Efektif" yang digelar di TRT World Forum 2023, Istanbul, Turki. Seperti disampaikan Mantan Perdana Menteri Yordania Awn Khasawneh.

Menurut dia, PBB dan organ di dalamnya seperti Dewan Keamanan tidak dapat menjalankan fungsinya secara efektif. "Komunitas internasional sudah mulai lelah." kata Khasawneh, Sabtu (9/12/2023) dikutip dari Anadolu Agency.

Gwi-Yeop Son, direktur regional untuk Eropa dan Asia Tengah menilai jika PBB sekarang ini tidak memenuhi persyaratan di era sekarang. Dia menekankan perlunya reformasi berdasarkan keadaan dunia saat ini.

Hampir senada, Hans von Sponeck, mantan wakil sekretaris jenderal PBB dan Koordinator Kemanusiaan untuk Irak menilai PBB telah menjadi institusi yang berpusat pada Barat. Dia melihat perlunya reformasi untuk mencapai keterwakilan yang seimbang.

Sedangkan mantan Menteri Luar Negeri Meksiko Jorge Castaneda pesimistis terhadap ide melakukan reformasi di PBB. Terutama terkait perubahan kekuasaan lima anggota tetap Dewan Keamanan. “Jika tidak ada PBB, kita harus menciptakannya,” ujarnya.

Seruan reformasi PBB juga disampaikan Presiden Turki Tayyip Erdogan setelah kegagalannya menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza. Proposal itu tidak bisa dilakukan karena ditolak Amerika Serikat (AS).

Dikatakan Erdogan, permintaan Dewan Keamanan PBB melakukan gencatan senjata hanya ditolak oleh veto AS. "Apakah ini keadilan? Dewan Keamanan PBB perlu direformasi,” ” kata Erdogan dalam konferensi hak asasi manusia di Istanbul sebagaimana dilansir Reuters.

(Maruf El Rumi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya