SURABAYA - Polisi Militer Kodam V Brawijaya telah memeriksa 3 oknum TNI Angkatan Darat yang berpangkat mayor, kopda, dan praka karena diduga terlibat kasus penggelapan ratusan kendaraan bermotor yang diungkap oleh Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Pomdam Brawijaya di Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo, Jawa Timur.
Wakil Kepala Penerangan Kodam V Brawijaya, Letkol Inf Mohammad Iswan Nusi menjelaskan bahwa para oknum TNI yang diduga terlibat dalam penggelapan kendaraan bermotor tersebut bukanlah organik dari Kodam Brawijaya, melainkan anggota dari Pusziad dan Puspalad yang bertugas di wilayah Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Iswan Nusi saat memberikan keterangan pers resmi, Senin (8/1/2024), terkait hasil ungkap kerjasama Polda Metro Jaya dengan Pomdam Brawijaya tentang kasus penggelapan ratusan kendaraan bermotor di Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo pada Kamis 4 Januari 2024.
BACA JUGA:
Dari kasus ungkap tersebut, Pomdam Brawijaya telah memeriksa 3 oknum anggota TNI AD yakni seorang perwira menengah insial Mayor BP dari Pusziad serta dua orang anggota Puspalad, Kopda AS dan Praka J. Mereka masih berstatus sebagai terperiksa.
“Ketiga oknum berdinas di wilayah Jatim, namun bukan organik Kodam V Brawijaya dan ini sudah ditangani serius Pomdam V Brawijaya dan akan dikoordinasikan dengan Polda Metro Jaya,” kata Mohammad Iswan Nusi.
BACA JUGA:
Sementara bagi masyarakat yang merasa kehilangan kendaraan bermotor terkait kasus ini, Wakapendam Brawijaya meminta agar berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya yang menangani barang bukti.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penggelapan motor di Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo diungkap oleh Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Pomdam Brawijaya, pada Kamis 4 Januari 2024 sekitar pukul 15.00 WIB. Ditemukan 49 unit mobil dan 215 unit sepeda motor diduga hasil penggelapan dan akan dikirim ke Timor Leste. Kasus ini juga sempat viral di media sosial.
(Salman Mardira)