Badai Tornado Terjang Jabar, Ratusan Rumah Rusak Parah dan Ribuan Jiwa Terdampak

Agi Ilman, Jurnalis
Kamis 22 Februari 2024 10:18 WIB
Badai Tornado Terjang Bandung dan Sumedang
Share :


BANDUNG - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menyampaikan terkait update korban terdampak angin puting beliung atau badai tornado di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung pada Rabu (21/2) sore.

Saat ini di beberapa wilayah lokasi kejadian seperti dua di Kecamatan Jatinangor, Cimanggung Sumedang dan tiga Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi Kabupaten Bandung terus didata.

"Update pukul 07.15, di Kabupaten Sumedang sebanyak 413 KK (jiwa terdampak masih dalam pendataan dan validasi) dan 12 Orang Luka Luka, sedangkan di Kabupaten Bandung 422 KK atau 1359 Jiwa terdampak dan 21 Orang Luka Luka," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).

Hadi menjelaskan, selain korban terdampak puting beliung, beberapa bangunan juga kini tengah di assesment dengan bangunan rusak paling parah di Kabupaten Bandung.

"Ada 13 unit bangunan pabrik terdampak, 10 unit rumah rusak sedang. Sedangkan di Kabupaten Bandung 18 Bangunan Pabrik dan Toko Terdampak, 223 Unit Rumah Rusak Ringan, 119 Unit Rumah Rusak Sedang dan 151 Unit Rumah Rusak Berat," tuturnya.

Pihaknya masih terus melakukan pendataan dan juga Assesemet berkoordinasi dengan BPBD Sumedang dan Kabupaten Bandung.

"Kita masih melakukan Asessment ke lokasi kejadian, BPBD juga dibantu Basarnas, TNI, Polri dan aparatur setempat bersama warga sekitar membersihkan puing puing yang berserakan dan membantu menebang pohon yang menghalangi jalan," ungkapnya.

"Saat ini kita terus melakukan pembersihan puing puing yang berserakan dan juga pendataan warga yang terdampak dan assesment dilanjutkan hari ini," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan, angin kencang yang merusak banyak bangunan di Sumedang-Bandung tersebut adalah badai tornado.

“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yANg tercatat sebagai tornado pertama ini,"kicaunya.

Erma menambahkan, durasi bencana tersebut berlangsung lama. Hal ini berbeda dengan kebiasaan puting beliung di Indonesia.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," ujarnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya