JAKARTA - Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meledak hebat.
Gudang amunisi yang meledak tersebut menyimpan 150 ribu peluru berbagai jenis. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Yon Armed 7 di Ciangsana, Bogor yang menjadi lokasi kebakaran merupakan tempat penyimpanan munisi yang telah expired. Munisi-munisi itu meledak sebelum didisposal.
"Ledakan terjadi di gudang penyimpanan amunisi sisa latihan atau temuan, dan amunisi-amunisi yang sudah expired. Dan secara sistematis sebenarnya, amunisi-amunisi itu akan diledakkan. Didisposal namanya," kata Agus di lokasi, Minggu (31/3/2024).
Agus mengatakan amunisi yang telah expired memang relatif lebih sensitif. Hal itu yang diduga menjadi pemicu awal mula terjadinya kebakaran.
"Ya memang kalau sudah expired itu relatif sensitif dia, labil. Dia kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak," ujarnya.
Peristiwa meledaknya gudang amunisi milik TNI tersebut bukan pertama kali. Sebelumnya pada Rabu 5 Maret 2014, Gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga meledak. Akibat kejadian itu, seorang prajurit bernama Sertu Imam gugur.
Meledaknya gudang peluru juga pernah terjadi pada 40 tahun silam. Gudang amunisi milik Komando Korps Operasi atau KKO Marinir meledak hebat pada 30 Oktober 1984 di Cilandak, Jakarta Selatan.