BACA JUGA:
"Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah menelpon Gusti Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sebenarnya hanya istilah. Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya, kontak batin dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Terima kasih,"kata dia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Gunungkidul dr KH Asrofi mengakui dirinya sudah mendengar pernyataan dari Mbah Benu tentang penentuan awal puasa maupun idul Fitri tidak menggunakan sistem kalender tetapi berdasarkan keyakinan. Bahkan di video terbaru Mbah Benu menyatakan telah telepon atau komunikasi terhadap Allah SWT.
Menurut Asrofi, hal tersebut tidak wajar, tidak scientifik dan tidak rasional. Asrofi menandaskan bukan bermaksud menyalahkan dan bukan termasuk menganggap bahwa yang bersangkutan tidak benar tetapi metodologi yang digunakan oleh Mbah Benu itu adalah metodologi keyakinan yang tidak bisa diperhitungkan serta tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Oleh karena itu jika ada yang mengikuti itu urusan masing-masing. Jika Mbah Benu punya keyakinan seperti itu ya itu urusan Mbah Benu," tutur dia.