JAKARTA - Iran menyerang pangkalan dan fasilitas militer Israel pada Sabtu, (13/4/2024) malam. Serangan Iran ini menegaskan tekad untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.
Presiden Ikatan Pelajar Indoenesia (IPI) Iran, Restu Putra Perdana mengatakan bahwa tak ada kepanikan dari warga Iran usai pemerintahnya melakukan serangan ke Israel.
"Kegiatan masyarakat sehari-hari seperti biasa, hampir tidak ada yang berubah. Sekolah, perkantoran dan pasar masih beraktifitas seperti biasa," ujarnya saat dihubungi Okezone, Minggu (14/4/2024).
Bahkan sejak kemarin malam, kata dia, masyarakat Iran merayakan serangan balasan buntut serangan yang diluncurkan Israel terhadap Kedutaan Iran di Damaskus.
Masyarakat Iran merayakan serangan balasan ke Israel itu dengan bertakbir dan meramaikan jalan.
"Sama sekali tidak ada kepanikan dari warga Iran, mereka yakin bahwa Iran lebih kuat daripada Israel. Yang ada hanya kegembiraan karena berhasil berani memberikan perlawanan terhadap perbuatan yang dilakukan Israel selama ini," tuturnya.
Sebelumnya, Iran mengklaim serangan yang mereka lakukan ke Israel sebagai "Operation Truthful Promise" atau "Operasi Janji Setia". Iran dari awal sudah berjanji membalas tindakan brutal Israel yang menyerang konsulat mereka di Damaskus yang menyebabkan tujuh orang meninggal, termasuk komandan tinggi garda Iran.
Nama operasi ini mirip dengan apa yang pernah dilakukan pejuang Hizbullah pada 12 Juli 2006. Saat itu, mereka menggunakan nama Operation Truthful Promise ketika menyeberang ke wilayah Israel dan menyerang konvoi IDF. Operasi tersebut awalnya bernama "Kebebasan untuk Samir Al-Quntar dan saudara-saudaranya", namun kemudian disingkat menjadi "Operasi Janji Sejati.
Iran mengonfirmasi telah memulai pembalasan terhadap Israel melalui pengumuman TV. “Menanggapi berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus dan matinya beberapa komandan dan penasihat militer negara kita di Suriah, Angkatan Udara IRGC menargetkan sasaran spesifik di wilayah pendudukan dengan menyerang mereka dengan puluhan rudal dan drone,” kata seorang pembawa berita, membacakan pernyataan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dikutip dari Tehran Times, (24/4/2024).
(Rahman Asmardika)