JAKARTA - Anies Baswedan menaggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta presiden terpilih Prabowo Subianto agar tak memasukkan orang toxic dalam pemerintahan ke depan. Anies menilai seharusnya diksi merendahkan tak dikeluarkan untuk melabeli pihak yang berbeda pandangan.
“Saya cenderung menghindari diksi-diksi yang memberikan label merendahkan atas perbedaan pandangan,” kata Anies di Jakarta dikutip, Rabu (8/5/2024).
Anies berpendapat, seharusnya pemerintah tak boleh merasa terganggu dengan pihak yang berbeda pandangan. Dia menilai seharusnya demokrasi mesti dibangun dengan membuka diri, mengakomodasi tak hanya suara-suara yang sama tapi juga yang berbeda tanpa harus merendahkan.
“Pikiran boleh berbeda, gagasan boleh berbeda. Tapi, satu hal, hormati perdebaan itu,” jelasnya.
Dia mengaku khawatir sikap yang ditampakkan Luhut yang menganggap perbedaan pandangan politik salah. Dia menilai hal itu malah dapat merusak demokrasi di Tanah Air.
“Justru disitulah penghargaan pada prinsip demokrasi dan itu yang kami khawatirkan makin hari, pelan-pelan makin luntur,” tegasnya.
Untuk diketahui, Presiden Terpilih Prabowo Subianto mulai menyusun nama-nama yang akan masuk dalam kabinet pemerintahannya. Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan berpesan agar Prabowo tidak membawa orang "toxic" atau bermasalah ke kabinetnya.
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahan mu, itu akan sangat merugikan kita," ujar Luhut, Jumat 3 Mei 2024.
Pesan tersebut Luhut sampaikan menyambung pelajaran yang ia peroleh setelah bekerja dalam kabinet Presiden Joko Widodo selama 10 tahun terakhir.
Menurut Luhut, yang menjadi permasalahan dalam pemerintahan Indonesia adalah regulasi-regulasi oleh pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan nasional. "Saya memperbaiki banyak permasalahan itu," kata dia.
(Angkasa Yudhistira)