Sepanjang hari Sabtu kemarin kata Liswanto, ada sebanyak 65 kali erupsi Gunung Semeru sejak pukul 00.00 hingga pukul 24.00 WIB, Sabtu (18/5/2024), dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 62-176 detik. Selanjutnya, ada terjadi satu kali gempa awan panas letusan dengan amplitudo 23 mm dan lama gempa 176 detik.
"Berikutnya, terjadi tiga kali gempa Guguran dengan amplitudo 5-9 mm dan lama gempa 40-122 detik, serta enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-7 mm, dan lama gempa 21-51 detik, dan satu kali Harmonik dengan amplitudo 5 mm, dan lama gempa 218 detik," jelasnya.
Memerhatikan hal tersebut, status Gunung Semeru disimpulkan berada di level tiga atau siaga. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," bebernya.
"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.