Dilanda Perang Saudara, 756.000 Warga Sudan Terancam Kelaparan pada September Mendatang

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2024 07:13 WIB
Dilanda perang saudara, 756.000 warga Sudan terancam kelaparan pada September mendatang (Foto: AFP)
Share :

Di Sudan, pertempuran terjadi di ibu kota Khartoum pada bulan April 2023 dan dengan cepat menyebar ke seluruh negara, memicu kembali pertumpahan darah etnis di wilayah barat Darfur dan memaksa jutaan orang mengungsi. Jumlah pengungsi internal di Sudan akibat konflik saat ini dan masa lalu telah melampaui 10 juta orang, kata badan migrasi PBB minggu ini. Negara ini sudah mengalami krisis pengungsian terbesar di dunia.

Bulan lalu, badan-badan PBB juga mengatakan Sudan berada dalam risiko kelaparan. Sekitar 3,6 juta anak mengalami kekurangan gizi akut, menurut pernyataan bersama para pemimpin PBB, termasuk komisaris tinggi hak asasi manusia.

Apakah kelaparan akan diumumkan di Sudan masih belum jelas. Pemerintah terkadang menantang data dan proyeksi kelaparan. Hingga saat ini, badan-badan PBB dan organisasi lainnya baru dua kali menyatakan kelaparan sejak sistem peringatan IPC dibuat 20 tahun lalu. Yaklni di Somalia pada tahun 2011, dan di Sudan Selatan pada tahun 2017.

Penentuan untuk menyatakan kelaparan didasarkan pada skala yang digunakan oleh IPC yang memiliki lima klasifikasi, mulai dari Fase 1, yang mencerminkan tidak ada masalah pangan yang serius, hingga Fase 5, yang mewakili bencana atau, lebih buruk lagi, kelaparan. . Fase 3, 4 dan 5 semuanya dianggap sebagai situasi krisis atau lebih buruk lagi.

Peringkat tersebut ditentukan dengan menggunakan serangkaian kriteria teknis yang kompleks, yang mencakup pengukuran kelaparan, malnutrisi, dan kematian. Di wilayah yang secara resmi ditetapkan sebagai kelaparan Fase 5, terdapat lebih dari dua orang per 10.000 orang meninggal setiap hari, di antara kriteria lainnya.

Proyeksi awal IPC terbaru untuk Sudan menyatakan bahwa antara bulan Juni dan September, diperkirakan 756.000 orang di Sudan akan menghadapi bencana Fase 5. Artinya, negara ini secara teknis belum mencapai kondisi kelaparan yang meluas, namun masih dianggap sebagai krisis besar.

Proyeksi tersebut mengidentifikasi 32 daerah dan kelompok dimana penduduknya menderita kekurangan pangan yang parah. Wilayah tersebut mencakup dua wilayah di mana 15% penduduknya menghadapi kondisi bencana IPC 5. Yakni kota al-Fashir, ibu kota Darfur Utara; dan sebuah kamp terdekat untuk pengungsi internal yang disebut Zamzam. Tiga wilayah lainnya disebutkan dimana 10% populasinya telah mencapai ambang batas.

Banyak wilayah dalam proyeksi tersebut direbut oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang selama ini memerangi tentara Sudan.

Pada Selasa (11/6/2024), seorang diplomat terkemuka AS mengatakan kepada Reuters bahwa sebagian wilayah Sudan sudah dilanda kelaparan, dan menambahkan bahwa tingkat kelaparan ekstrem masih belum jelas.

“Saya pikir kita tahu kita sedang mengalami kelaparan,” kata Tom Perriello, utusan khusus AS untuk Sudan.

“Saya kira pertanyaannya adalah seberapa parah kelaparan, seberapa luas wilayah negara ini, dan berapa lama,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya