JAKARTA - Sebanyak 22 persen dari 266 orang Madagaskar di Afrika memiliki tanda genetik “orang Indonesia”. Hal itu diangkap oleh Peneliti Universitas Massey, Selandia Baru, yang menganalisa DNA orang Madagaskar.
Jika sampel DNA ini benar, diperkirakan ada sekitar 30 perempuan Indonesia yang ikut membentuk populasi awal di Madagaskar. Pulau Madagaskar pertama kali dihuni oleh pendatang asal Nusantara atau Indonesia. Mereka diyakini berlayar sejauh 8 ribu kilometer dari Kalimantan dan Sulawesi.
Ilmuwan sejauh ini memang belum menemukan bukti fisik, kecuali hasil uji Mitokondria DNA yang mengungkap garis keturunan penduduk Madagaskar berasal dari Indonesia.
Padewakang adalah perahu khas Mandar, Makasar yang digunakan para pedagang di masa lalu untuk mengarungi samudera. Mereka mengangkut komoditas rempah-rempah dari pulau ke pulau di Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri seperti Madagaskar.
Ridwan Alimuddin, tim leader pembuat kapal di acara Jalur Rempah, Museum Nasional, Jakarta, menuturkan bahwa daerah Sulawesi Barat dan Selatan terkenal dengan pembuatan perahu tradisional seperti kapal Kalewang di Mandar dan perahu pinisi di Bira.
"Ini kapal asli Mandar. Orang Mandar biasa sebut kapal Padewakang," ucapnya.
Kapal ini digunakan oleh para pelaut masa lalu mengarungi samudera. Kalau untuk pelayaran antarbenua lebih besar dari perahu itu.
Perahu rempah berukuran sepuluh meter dan lebar dua meter menggunakan layar jenis tanjaq atau segi empat, layar khas Austronesia. Desain yang sama dapat dilihat pada relief Candi Borobudur.
Cat perahu menggunakan teknik tradisional, campuran kapur terumbu karang dengan minyak kelapa. Bahan itu ditumbuk sekian jam lalu dibuat adonan yang disebut "lepa" kemudian dioleskan pada lambung perahu.