Penelitian tersebut melibatkan empat negara, yakni Malaysia, Jerman, Israel, dan Indonesia, dengan partisipasi anak-anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi bawah dalam hal empati, bahkan tertinggal dari Malaysia.
“Rendahnya empati ini berkaitan dengan korupsi terjadi di semua lini di Indonesia,” ujarnya.
Yayah juga menambahkan bahwa rendahnya empati dan tingginya kasus korupsi terkait dengan teori psikologi yang disebut "triad", yang mencakup tiga sifat negatif: narsisme, perilaku manipulatif, dan psikopati, yang semuanya berhubungan dengan lemahnya empati.
Untuk mengatasi masalah etika ini, Yayah bersama BPIP mengembangkan model pembelajaran Pancasila yang lebih praktis untuk diterapkan di perguruan tinggi.
"Pendidikan Pancasila pada era sekarang harus dilakukan oleh dengan pendekatan yang mudah diakses dan tidak membosankan khususnya berfokus pada revolusi mental. Perguruan tinggi banyak yang berminat dengan pendekatan ini," pungkasnya.
(Arief Setyadi )