Siapakah Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI yang Dipukul dan Tewas Ditembak saat Sedang Berdoa?

Rina Anggraeni, Jurnalis
Senin 30 September 2024 08:37 WIB
Siapakah pahlawan revolusi korban G30S PKI yang dipukul dan tewas ditembak saat sedang berdoa? (Foto: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Siapakah pahlawan revolusi korban G30S PKI yang dipukul dan tewas ditembak saat sedang berdoa? Tentunya sejarah mengenai banyak Jendral yang berkorban diperingati hari ini pada 30 September 2024.

Lantas siapakah pahlawan revolusi korban G30S PKI yang dipukul dan tewas ditembak saat sedang berdoa?  Dia bernama Donald Isaac Panjaitan lahir di Balige Tapanuli, Sumatera Utara pada tanggal 19 Juni 1925.

Dia merupakan salah satu jenderal yang ikut tewas dalam peristiwa G30S/PKI tanggal 1 Oktober 1965. Tentumya kisah meninggalnya DI Panjaitan tertulis dalam sejarah Indonesia.

Adapun kisah sedih DI Panjaitan, pahlawan korban G30S PKI yang tewas ditembak saat sedang berdoa ini sangat membekas.

Hal ini pernah diceritakan oleh Catherine Pandjaitan selaku putri dari DI Panjaitan. Dia mengatakan kejadian DI Panjaitan meninggal saat PKI datang ke rumahnya pada dini hari, 1 Oktober 1965.

Catherine yang saat itu berusia 17 tahun terbangun pukul 4 pagi dan mendapati bnayak suara sepatu boots. Dari jendela ia melihat beberapa truk dan rumahnya sudah dikepung puluhan orang beseragam.

"Mereka teriak-teriak 'Bapak Jenderal..Bapak Jenderal'," katanya.

Orang-orang berseragam itu pun memaksa masuk ke rumahnya dan menembak pembantu serta paman Catherine yang berada di lantai satu.Lalu, ibu Chaterine, Marieke Panjaitan, kemudian meminta sang suami untuk mengenakan seragam terlebih dahulu. Setelah itu, DI Panjaitan pun turun ke lantai satu.

 

Setelah berhasil masuk, pasukan tak dikenal ini akhirnya menembak seorang pelayan yang tengah tidur. Lalu pasukan tak dikenal ini berteriak dengan lantang untuk menyuruh DI Panjaitan turun ke bawah.

Ia akhirnya turun ke bawah, dengan berseragam lengkap dengan topinya. Setelah itu ia lebih memilih untuk berdoa kepada yang Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa. Seakan ia tak gentar dan tak menghiraukan pasukan tak dikenal ini ia terus berdoa. Hingga akhirnya pasukan tak dikenal ini menembak mati DI Panjaitan. Jasadnya di buang ke sumur tua daerah Lubang Buaya.

Tanggal 4 Oktober 1965 mayatnya pun kemudian ditemukan dan di makamkan di makam taman pahlawan di Kalibata.

(Rina Anggraeni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya