Kedua tokoh itu lantas berhasil merongrong kekuatan Majapahit dari dalam. Kemudian membangun pelabuhan Semarang dan membuat meriam-meriam besar yang digunakan untuk menyerang Kota Malaka.
Dokumen dari Klenteng Sam Po Kong sendiri merupakan sumber sejarah baru, yang dapat dibandingkan dengan Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda yang dianggap seperti dongengan dengan banyak mengandung fantasi. Dokumen kronik dari Klenteng Sam Po Kong di Semarang sendiri menggunakan tarikh tahun kelenteng itu sendiri.
Klenteng Sam Po Kong didirikan pada tahun 9 masa pemerintahan kaisar Yung Lo, sama dengan tarikh Hijriyah 814 atau tahun Masehi 1411. Segala macam kejadian yang termuat pada kronik Tionghoa tersebut selalu disertai dengan tarikh tahun kelenteng.
(Angkasa Yudhistira)