Sementara itu antara tahun 1052 dan 1104 diketahui dengan pasti siapa yang memerintah di Panjalu. Dari Prasasti Sirah Keting 1104, tentang pengukuhan tanah perdikan Marjaya, anugerah Sri Jayawarsa Digjaya Sastraprabhu, bahwa pada permulaan abad 12, Panjalu diperintah oleh Sri Jayawarsa Sastraprabhu, karena prasasti menyebut nama Sri Jayasastraprabhu, maka prasasti itu disebut prasasti Sastraprabhu oleh L.C. Damais.
Prasasti Sirah Keting tidak memberitakan peristiwa sejarah yang perlu dibahas. Hingga sekarang, ini adalah satu-satunya prasasti Sri Jayawarsa yang ditemukan. Raja berikutnya ialah Sri Maharaja Sri Bameswara Sakalabhumwana Tustikarana Sarwaniwariwirya Parakrama Digjya Uttungga Dewa.
Pada prasasti Pikatan, 11 Januari 1117, menyebut dirinya Sang Juru Panjalu. Ini adalah Prasasti Sri Barmeswara yang tertua. Ia mengeluarkan beberapa prasasti lainnya. Prasastinya yang terakhir ialah prasasti Tangkilan, bertarikh 14 Mei 1130.
(Khafid Mardiyansyah)