Arya Wiraraja, mantan pejabat tinggi Kerajaan Singasari mengompori Jayakatwang yang berkuasa di Gelang-gelang. Wilayah ini menjadi daerah bawahan dari Singasari di bawah pimpinan Kertanagara.
Saat itu kebetulan wilayah Istana Singasari sedang kosong usai ditinggalkan sebagian besar pasukannya ke Melayu. Ekspedisi Melayu jadi misi Kertanagara memperluas wilayah kekuasaannya, tapi tidak memikirkan stabilitas di lingkungannya sendiri.
Kertanagara dengan percaya diri sudah mempertimbangkan matang - matang, termasuk tak ada ancaman dari Jayakatwang. Tapi Arya Wiraraja yang masih memiliki dendam usai dimutasi dari pejabat tinggi istana mengompori Jayakatwang.
Ketika itu usia Arya Wiraraja diperkirakan berkisar 43 tahun, ketika momen istana Singasari banyak ditinggalkan pasukan ke Melayu. Catatan sejarah dari Pararaton, sebagaimana dikutip dari buku "Pararaton : Biografi Para Raja Singhasari - Majapahit", tulisan Heri Purwanto, Banak Wide atau Arya Wiraraja lahir pada 1232 Masehi, sedangkan pengiriman pasukan terjadi pada 1275.
Arya Wiraraja memang memiliki hubungan erat dengan Jayakatwang atau yang lain menyebut Aji Jayakatong. Ia bahkan mengirimkan surat ke penguasa Gelang-gelang itu. Surat berisikan tentang penggambaran ibu kota Kerajaan Singasari dikirimkan ke Jayakatwang.