JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 16 gempa dan tsunami pernah terjadi pada saat Hari Raya dan liburan. Oleh karena itu, BMKG mengingatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat selama libur Lebaran.
“Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari. Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi kini sudah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat kita. Permasalahan yang dihadapi para pemudik pengguna moda transportasi darat meliputi kondisi spesifik wilayah, seperti geografi, geologi, serta risiko bencana gempa dan tsunami,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
Daryono mengatakan, bahwa wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa. Menurut Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) tahun 2024, terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi atau megathrust dan 402 segmen sumber gempa sesar aktif.
“Arus mudik lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat. Moda transportasi darat mendominasi perjalanan pemudik menuju daerah rawan gempa, seperti Pulau Jawa yang memiliki 25 segmen sesar, zona Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki 49 segmen sesar, serta zona Sumatra yang memiliki 56 segmen sesar,” paparnya.