Libatkan 125 Pesawat, India dan Pakistan Bertempur dalam Pertarungan Udara Terbesar Sejak PD II

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 10 Mei 2025 19:07 WIB
Jet tempur Rafale angkatan udara India. (Foto: IAF)
Share :

Pilot India beberapa kali melakukan serangan ke sasaran, sementara Pakistan mengeluarkan peringatan di area yang diyakini berisiko untuk meminimalkan korban sipil. Tidak ada pihak yang melintasi perbatasan, kata sumber itu, mengutip bentrokan 2019 ketika seorang pilot India ditembak jatuh, ditangkap di Pakistan, dan diarak-arak di televisi—insiden memalukan yang tidak ingin diulangi oleh militer dari kedua belah pihak, demikian dilansir Newsweek.

Pertempuran udara-ke-udara atau dogfight telah menjadi salah satu bagian dalam peperangan sejak pesawat tempur digunakan, terutama pada awal abad ke-20. Pertempuran semacam ini telah menentukan beberapa momen paling penting dalam sejarah militer modern.

Sejarah Pertempuran Udara di Perang Dunia Kedua

Pertempuran udara mencapai puncaknya pada Perang Dunia Kedua meskipun Pertempuran Udara St. Mihiel pada 1918 dalam Perang Dunia Pertama melibatkan 500 pesawat Jerman dan hampir 1.500 pesawat Sekutu, menurut daftar 10 pertempuran udara terbesar dalam sejarah militer versi Universitas Norwich.

Puncak dari pertempuran tersebut adalah Pertempuran Kursk pada Juli dan Agustus 1943, saat Nazi Jerman menerjunkan 2.000 pesawat untuk menghadapi 2.792 pesawat yang dikerahkan Rusia. Pertempuran ini terjadi di saat pasukan Rusia membalikkan keadaan dalam Perang Dunia Kedua yang pada akhirnya berujung pada kekelahan Nazi Jerman.

Pertempuran Inggris pada 1940 merupakan momen penting lainnya bagi penggunaan kekuatan udara dengan kekuatan Inggris yang lebih kecil, yakni 675 orang, mampu melawan kekuatan Jerman yang berjumlah hingga 2.800 orang dan dalam prosesnya membantu mencegah invasi Nazi ke Inggris.

Pertempuran Laut Filipina tahun 1944 mengukuhkan superioritas udara Amerika Serikat, dengan pesawat tempur berbasis kapal induk menjatuhkan ratusan pesawat Jepang dalam kekalahan yang dijuluki "Penembakan Kalkun Besar di Mariana". Sekira 1.000 pesawat Amerika bertempur dengan sekitar 700 pesawat Jepang.

Pertempuran udara pascaperang umumnya terjadi dalam skala yang lebih kecil, tetapi juga signifikan.

Titik balik pertempuran udara terjadi pada "Kamis Hitam" tahun 1951, selama Perang Korea, yang menyingkap kecepatan brutal dan mematikannya pertempuran udara era Perang Dingin. Sekira 30 MiG-15 dengan tanda Korea Utara dan China, meskipun diawaki oleh pilot Soviet, menunjukkan keunggulan mereka melawan pasukan Amerika yang beberapa kali lebih besar.

Pada 1982, Israel menunjukkan ketepatan taktis yang luar biasa dalam Operasi Mole Cricket 19 di Lembah Beqaa di Lebanon, menghancurkan sebagian besar pesawat Suriah tanpa menderita satu pun kerugian. Universitas Norwich memperkirakan kekuatan Israel berjumlah 90 pesawat dan 100 pesawat Suriah.

Juga di Timur Tengah, Pertempuran El Mansoura pada 1973, antara Mesir dan Israel, berlangsung kurang dari satu jam dan melibatkan hingga 164 pesawat Israel dan 62 pesawat Mesir. Israel menderita kerugian yang lebih besar dalam hal rencana, menurut Universitas Norwich, meskipun kemudian berbalik pada Perang Timur Tengah 1973.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya