Pemprov Jakarta Punya Cara Sendiri Didik Warganya Ketimbang Dikirim ke Barak Militer

Muhammad Refi Sandi, Jurnalis
Senin 12 Mei 2025 19:30 WIB
Stafsus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki kebijakan tersendiri dalam mendidik anak, dan membina warganya ketimbang mengirim ke barak militer seperti yang dilakukan Pemprov Jawa Barat.

"Gak ada, Jakarta mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan menertibkan warga, mendidik anak-anaknya dan membina warganya," kata Chico di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025).

Chico menjelaskan, salah kebijakan yang diambil dengan membuka ruang kreasi anak muda di tempat positif seperti taman maupun perpustakaan. Diketahui Pemprov DKI membuka taman hingga perpustakaan hingga pukul 22.00 WIB. 

"Kita akan menerapkan banyak hal tapi lebih memadatkan kegiatan positif, taman dibuka sampai malam artinya membuka ruang bagi anak anak untuk berkreasi di tempat yang seharusnya termasuk perpustakaan," ucapnya.

 

Sebelumnya, Pelaksanaan pendidikan karakter di beberapa wilayah Jawa Barat (Jabar) akan bekerja sama dengan TNI dan Polri. Program pembentukan karakter itu ditarget terlaksana pada 2 Mei 2025.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Pelaksanaan program ini, kata dia, tidak secara serentak, namun bertahap.

"(Pendidikan karakter bagi pelajar) tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu," ujar Dedi Mulyadi dalam keterangannya yang diterima, Sabtu 26 April 2025.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menyampaikan, TNI telah menyiapkan 30-40 barak khusus untuk pelaksanaan program pendidikan karakter ini. Mereka yang diikutkan dalam program itu berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

Menurutnya, sasaran prioritas program ini adalah siswa nakal yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," katanya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya