Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025, Ini Pesan Menbud Fadli Zon

Anindita Trinoviana, Jurnalis
Minggu 01 Juni 2025 18:43 WIB
Menbud Fadli Zon pimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2025. (Foto: dok Kemenbud)
Share :

"Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis, akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila, bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila, bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” katanya. 

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila semakin nyata. Melalui Asta Cita, kata Menbud, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital. 

Menbud memaparkan Pancasila dalam berbagai dimensi kehidupan tersebut. Pertama, dalam dunia pendidikan." Kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini bukan sekadar dalam pelajaran formal, tapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan Universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter, dan kuat dalam integritas moral,” ujarnya.

Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi. Nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.

“Ketiga, dalam bidang ekonomi. Kita perlu memastikan bahwa pembangunan tak hanya dinikmati segelintir orang tapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial sebagaimana termaktub dalam sila ke-5 harus menjadi orientasi utama usaha mikro, kecil, dan menengah, UMKM, ekonomi kerakyatan, dan koperasi, harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa,” tuturnya. 

“Keempat, dalam ruang digital. Kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi, dan saling menghargai, harus tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial, maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong royong,” kata Menbud.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya