Kejam, Israel Tuding Anas al-Sharif Sel Hamas yang Menyamar sebagai Wartawan Al Jazeera

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Senin 11 Agustus 2025 09:04 WIB
Wartawan AL Jazeera, Anas al-Sharif yang gugur akibat serangan Israel di Gaza/Foto Al Jazeera
Share :

JERUSALEM – Militer Israel menyatakan telah menewaskan pemimpin sel Hamas. Anas al-Sharif, yang menyamar sebagai wartawan Al Jazeera dalam serangan udara di Gaza, Minggu, 10 Agustus 2025. Kelompok pembela hak asasi dan para pakar mengkritik pernyataan tersebut.

Anas al-Sharif menjadi sasaran pembunuhan karena peliputan langsungnya di garis depan perang Gaza. Sementara bukti yang disampaikan Israel dinilai tidak meyakinkan.

Anas al-Sharif (28), termasuk dalam kelompok empat jurnalis Al Jazeera dan seorang asisten yang gugur dalam serangan terhadap sebuah tenda dekat Rumah Sakit Shifa di timur Kota Gaza. Seorang petugas rumah sakit menyebutkan bahwa dua orang lainnya turut meninggal dalam serangan itu.

Militer Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa al-Sharif adalah kepala sel Hamas yang bertanggung jawab atas peluncuran serangan roket ke arah warga sipil Israel dan pasukan IDF (Israel Defense Forces). Pernyataan tersebut mengutip informasi intelijen dan dokumen yang ditemukan di Gaza sebagai bukti.

Sedangkan kelompok jurnalis dan Al Jazeera mengecam keras pembunuhan tersebut. Jurnalis lain yang gugur dalam serangan itu adalah Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, dan Mohammed Noufal.

Al Jazeera mengungkapkan al-Sharif sempat meninggalkan pesan di media sosial yang akan dipublikasikan jika dirinya meninggal. Isi pernyataan itu berbunyi, "...Saya tidak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau penyimpangan, berharap Tuhan menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam."

Dalam pernyataan resmi, Committee to Protect Journalists (CPJ) yang pada Juli lalu menyerukan komunitas internasional untuk melindungi al-Sharif, menilai Israel gagal memberikan bukti atas tuduhan terhadapnya.

“Sikap Israel yang sering melabeli wartawan sebagai militan tanpa bukti yang kredibel menimbulkan pertanyaan serius tentang niat dan penghormatan mereka terhadap kebebasan pers,” ujar Sara Qudah, Direktur CPJ untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Senin (11/8/2025).

Akun X al-Sharif, yang memiliki lebih dari 500 ribu pengikut, menunjukkan bahwa dia memposting pernyataan beberapa menit sebelum tewas, melaporkan bahwa Israel telah melakukan pemboman intensif terhadap Kota Gaza selama lebih dari dua jam.

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya