Al Jazeera mengungkapkan al-Sharif sempat meninggalkan pesan di media sosial yang akan dipublikasikan jika dirinya meninggal. Isi pernyataan itu berbunyi, "...Saya tidak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau penyimpangan, berharap Tuhan menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam."
Dalam pernyataan resmi, Committee to Protect Journalists (CPJ) yang pada Juli lalu menyerukan komunitas internasional untuk melindungi al-Sharif, menilai Israel gagal memberikan bukti atas tuduhan terhadapnya.
“Sikap Israel yang sering melabeli wartawan sebagai militan tanpa bukti yang kredibel menimbulkan pertanyaan serius tentang niat dan penghormatan mereka terhadap kebebasan pers,” ujar Sara Qudah, Direktur CPJ untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Senin (11/8/2025).
Akun X al-Sharif, yang memiliki lebih dari 500 ribu pengikut, menunjukkan bahwa dia memposting pernyataan beberapa menit sebelum tewas, melaporkan bahwa Israel telah melakukan pemboman intensif terhadap Kota Gaza selama lebih dari dua jam.
(Fetra Hariandja)