Respons Polda Metro soal Admin Gejayan Memanggil Mogok Makan di Rutan

Riyan Rizki Roshali, Jurnalis
Jum'at 19 September 2025 16:40 WIB
Respons Polda Metro soal Admin Gejayan Memanggil Mogok Makan di Rutan/ist
Share :

JAKARTA - Polda Metro Jaya membantah bahwa adanya kabar admin Gejayan Memanggil, Syahdan Husein, melakukan aksi mogok makan di dalam rutan (rumah tahanan). Polisi memastikan, seluruh tahanan demo diperhatikan dengan baik kesehatannya.

“Terkait dengan kesehatan sangat diperhatikan, ya. Tidak benar itu ada isu atau informasi tentang mogok makan, itu tidak benar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

Ade Ary menegaskan, polisi memberikan perlindungan kepada tahanan yang tengah menjalani proses hukum. Dia juga menegaskan hak para tahanan dipenuhi.

“Komitmen Polda Metro Jaya tetap memberikan pelayanan hak-hak tersangka dalam kesehatan, hak tersangka dalam berkomunikasi dengan keluarga, hak tersangka dalam beribadah, itu sangat kami perhatikan dan pasti dipenuhi,"pungkasnya.

Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali menambahkan, sejak para tahanan tiba di rutan, pihaknya membuka kesempatan untuk kerabat melakukan kunjungan terhadap mereka.

“Semenjak menerima tahanan di rumah tahanan kami, itu untuk seluruh tahanan diberikan kesempatan untuk melakukan kunjungan, yaitu dari hari Senin sampai hari Kamis jam 09.00 WIB sampai jam 15.00 WIB,” ungkapnya.

Sementara untuk makanan, dia mengatakan para tahanan diberikan makan tiga kali sehari. Selain itu, ada juga ahli gizi yang melakukan pengecekan untuk memperhatikan kondisi para tahanan.

"Jadi, untuk para tersangka ini, dari awal pun datang, kami, saya, khususnya Direktur, selalu menjaga mereka dengan baik. Jadi, kalau ada yang mengatakan saat ini ada yang mogok makan, seperti yang disampaikan oleh Bapak Kabid Humas tadi, kami pastikan kembali tidak ada yang mogok makan," pungkasnya.

 

Sebelumnya, kakak Syahdan, Sizigia Pikhansa, mengungkap keluarga sama sekali tidak diberitahu soal penangkapan Syahdan. Bahkan, akses keluarga dan pendamping hukum untuk menjenguk pun dihalangi.

Sizigia juga menyebut Syahdan sudah mogok makan sejak 11 September 2025, sebagai bentuk protes atas penangkapan dirinya dan aktivis lainnya.

Tak hanya Syahdan, kata Sizigia, ada 16 aktivis lain yang juga ikut mogok makan di dalam tahanan sebagai bentuk solidaritas dan desakan agar mereka segera dibebaskan. Ia menegaskan, Syahdan bukanlah provokator.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya