Sepekan Bencana di Indonesia: Banjir, Gempa, hingga Erupsi Gunung

Ari Sandita Murti, Jurnalis
Minggu 21 September 2025 15:36 WIB
Bencana gempa (foto: freepik)
Share :

JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan berdasarkan laporan kejadian bencana pada periode 20–21 September 2025, lebih dari 900 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir.

“Dari wilayah Indonesia bagian timur, banjir dilaporkan melanda Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada Sabtu (20/9). Sebanyak 179 jiwa atau 60 KK dari Desa Kacangan, Kecamatan Bolaang terdampak kejadian ini,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan drainase tidak mampu menampung debit air dari pegunungan Tudulimu hingga meluap ke permukiman warga dengan ketinggian air 40–50 sentimeter. Saat ini banjir dilaporkan telah surut dan masyarakat kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan lingkungan.

Ia menerangkan, banjir juga dilaporkan dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (19/9) menyebabkan peningkatan debit air di hulu Sungai Sumbermanjing Wetan hingga meluap dan menggenangi permukiman warga. Arus air membawa material lumpur dan batang pohon hingga menutupi sebagian badan jalan.

“Empat desa di dua kecamatan terdampak yaitu Desa Sidodadi dan Gajahrejo di Kecamatan Gedangan, serta Desa Sitiarjo dan Kedungbanteng di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Tim BPBD Kabupaten Malang melalui kaji cepat mendata sebanyak 875 KK terdampak,” tuturnya.

 

Ia menambahkan, banjir telah berangsur surut. Warga bersama tim gabungan melakukan pembersihan lingkungan.

Laporan selanjutnya, cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (19/9). Lokasi terdampak berada di Desa Kampung Ciputih dan Desa Karamat Mulya, Kecamatan Soreang.

“Sebanyak 26 KK terdampak. Kerugian material yang didata BPBD Provinsi Jawa Barat antara lain 26 unit rumah rusak ringan dan satu unit gudang terdampak,” jelasnya.

BNPB juga mencatat kejadian gempa bumi bermagnitudo 3,8 di Kabupaten Sukabumi pada Minggu (21/9) dini hari pukul 01.59 WIB. Gempa berpusat di darat, 26 kilometer timur laut Sukabumi, dengan kedalaman 8 kilometer.

“Gempa ini dirasakan hingga Pelabuhan Ratu, Pamijahan, Cibadak, Kabandungan, dan Leuwiliang,” paparnya.

 

Gempa dirasakan dengan intensitas III MMI di beberapa wilayah, artinya getaran dirasakan sebagian orang dan benda ringan yang digantung bergoyang. Tim BPBD Sukabumi melakukan kaji cepat di wilayah terdampak. Data sementara mencatat lima KK atau 20 jiwa terdampak akibat rumahnya rusak. Kerugian material sementara yakni satu rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.

“Berdasarkan data BMKG, hingga Minggu (21/9) pukul 06.30 telah terjadi 30 kali gempa susulan. BNPB mengimbau masyarakat di Sukabumi agar tidak panik, namun tetap waspada menghadapi gempa susulan. Masyarakat juga hendaknya menyiapkan tas siaga bencana,” katanya.

Selain itu, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, juga dilaporkan meningkat. Sejak Jumat (19/9), gunung tersebut mengalami peningkatan jumlah erupsi signifikan. Status aktivitas naik dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas). Hingga Minggu (21/9) pukul 09.00 WITA, tercatat 31 kali erupsi sejak Jumat (19/9).

“Berdasarkan keterangan PVMBG, dalam lima hingga tujuh hari terakhir, grafik tiltmeter menunjukkan tren inflasi yang jelas, artinya tubuh gunung mengalami penggembungan akibat suplai magma baru. Pola ini mengindikasikan migrasi magma ke kedalaman lebih dangkal, sehingga potensi erupsi eksplosif masih ada,” imbuhnya.

Akibat erupsi ini, otoritas penerbangan menutup tiga bandara pada Sabtu (20/9), yaitu Bandara Gewayantana Larantuka (Flores Timur), Bandara Frans Seda Maumere (Sikka), dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman (Ende). Masyarakat serta wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya–timur laut 7 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya