JAKARTA - Korban tewas di Vietnam akibat Topan Bualoi dan banjir yang dipicunya telah meningkat menjadi 51 orang, menurut laporan pemerintah pada Jumat, (3/10/2025) sementara bank sentral mendesak bank-bank untuk mendukung bisnis yang terdampak.
Topan Bualoi mendarat pada Senin, (29/9/2025) di Vietnam bagian utara-tengah, membawa gelombang laut yang besar, angin kencang, dan hujan lebat yang juga menyebabkan 14 orang hilang dan melukai 164 lainnya, menurut laporan dari badan penanggulangan bencana pemerintah.
Badan tersebut juga menaikkan estimasi kerusakan properti akibat topan dan banjirnya menjadi 15,9 triliun dong (Rp9,97 triliun), naik dari USD435,8 juta (Rp7,24 triliun) dalam laporan sebelumnya yang dirilis pada Kamis, (2/102/205).
Topan tersebut merusak jalan, sekolah, dan kantor dengan parah, serta menyebabkan kegagalan jaringan listrik yang menyebabkan puluhan ribu keluarga kehilangan listrik, menurut laporan tersebut.
Lebih dari 230.000 rumah rusak atau terendam, dan hampir 89.000 hektar lahan padi dan tanaman lainnya hancur, menurut laporan tersebut.
Laporan tersebut tidak menyebutkan kerusakan besar pada properti industri.
Vietnam merupakan pusat manufaktur regional, dan pabrik-pabrik besar di dalam atau di dekat jalur topan tersebut mencakup beberapa pabrik milik Foxconn, Formosa Plastics, Luxshare, dan Vinfast.
Bank sentral telah meminta bank untuk mempertimbangkan restrukturisasi atau pembekuan pinjaman bagi perusahaan yang terkena dampak topan, kata wakil gubernur Pham Thanh Ha pada Jumat.
(Rahman Asmardika)