JAKARTA - Perayaan HUT ke-80 TNI dimeriahkan rangkaian alat utama sistem senjata (alutsista). Kapal selam tanpa awak atau otonom (autonomous submarine) debut publik pada acara ini, yang disebut dengan KSOT-008 atau kapal selam otonom.
Kapal selam ini mampu menjelajah di bawah permukaan air hingga 72 jam. Kemampuan jelajah maksimum 20 knot atau 37 km/jam. Dilengkapi juga enam torpedo serta teknologi navigasi yang canggih.
Kapal selam ini dioperasikan oleh rantis atau kendaraan taktis command center. Ini digunakan untuk pusat operasi kapal selam otonom tersebut, di mana dapat memerintahkan tujuan serta meluncurkan misil.
Selain itu, dipamerkan juga kekuatan udara menggunakan drone atau pesawat tanpa awak. Ini digunakan untuk melakukan pemantauan terhadap pihak musuh atau menjangkau lokasi yang sulit ditembus untuk memantau keadaan.
Berbagai jenis drone ditunjukkan, bahkan ada yang digunakan untuk melakukan serangan dengan dilengkapi senjata. Ada juga drone yang membawa bom untuk menyerang musuh dengan meminimalisir korban dari pihak TNI.
Berbagai macam rantis TNI juga dipamerkan yang digunakan untuk kebutuhan perang atau non-perang. Sebab, TNI juga dapat beroperasi pada kondisi bencana alam dengan mengandalkan peralatan yang canggih.
Rantis yang kini dibuat di dalam negeri juga dapat menyesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia. Sehingga hal tersebut dapat memudahkan pasukan dalam melakukan kegiatan serta manuver di medan yang sulit.
Dipamerkan juga berbagai alutsista terbaru yang dimiliki TNI, seperti rudal balistik, Tank Harimau, meriam pertahanan udara 50 mm, KRI Belati, kapal cepat rudal, pesawat tempur, hingga pesawat jet tempur T-50i.
Seluruh atraksi yang diperlihatkan menunjukkan kepada masyarakat bahwa sistem pertahanan Indonesia sudah sangat kuat. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto juga terus berupaya untuk memperkuat alutsista dengan model terbaru.
(Fetra Hariandja)