JAKARTA – Kelompok pejuang Islam, Hamas mengumumkan kesiapannya memulai dialog nasional dengan seluruh faksi Palestina. Pengumuman ini bertepatan dengan pertemuan delegasi dari Hamas dan Fatah di Kairo di bawah mediasi Mesir.
Pertemuan tersebut bertujuan membahas fase kedua perjanjian gencatan senjata Gaza dan masa depan enklave.
Dalam wawancara dengan Anadolu, Jumat (24/10/2025), Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan seruan dialog nasional dengan hati terbuka dan uluran tangan kepada Otoritas Palestina dan kekuatan nasional lainnya. Otoritas Palestina adalah salah satu institusi yang tidak dapat dikesampingkan.
Qassem mendesak Otoritas Palestina selaras dengan konsensus nasional yang berlaku di Gaza dan mengikuti dengan pikiran terbuka. Saat ini adalah waktu untuk persatuan dan memprioritaskan kepentingan nasional di atas kepentingan partisan yang sempit.
Periode saat ini berbahaya tidak hanya untuk Hamas, tetapi untuk seluruh rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Juru bicara Hamas tersebut juga menegaskan kembali komitmen penuh gerakan itu untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata Gaza. Di sisi lain, ia mendesak mediator menekan zionis Israel memastikan kepatuhan.
Hamas telah mengadakan diskusi sepanjang waktu untuk menyelesaikan perjanjian dan mengambil langkah-langkah lapangan utama untuk melaksanakan apa yang telah disepakati.
Menurut Qassem, Hamas menerima jaminan yang jelas dari Turki, Mesir, dan Qatar, serta langsung dari Amerika Serikat. Perang telah berakhir secara efektif dan implementasi ketentuan perjanjian merupakan kesimpulan utuh.
Hingga kini, Hamas telah menyelesaikan fase pertama perjanjian dengan menyerahkan tawanan yang masih hidup dan beberapa jenazah, serta sedang berupaya menyerahkan sisanya.
Mengenai fase kedua, Qassem menjelaskan butuh diskusi dan klarifikasi lebih lanjut dengan mediator. Tahap ini melibatkan masalah luas dan hal-hal kompleks yang membutuhkan pendekatan rinci.
(Fetra Hariandja)