GAZA – Sayap pejuang Hamas, Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya yang bertahan di Rafah tidak akan menyerah kepada Israel. Pernyataan tegas ini disampaikan seraya mendesak pihak mediator segera menemukan solusi atas krisis yang kini mengancam gencatan senjata yang telah berlangsung sebulan.
Sebelumnya, sumber-sumber yang dekat dengan upaya mediasi mengatakan telah ada proposal yang diajukan. Proposal tersebut memungkinkan para pejuang Hamas untuk menyerahkan senjata mereka dengan imbalan izin melintas ke area lain di dalam wilayah Gaza.
Seorang pejabat keamanan Mesir, yang menjadi salah satu sumber mediasi, mengungkapkan mediator Mesir mengusulkan agar para pejuang di Rafah menyerahkan senjata mereka kepada Mesir. Selain itu, mereka diminta memberikan detail lokasi terowongan di Rafah agar dapat dihancurkan, sebagai imbalan untuk mendapatkan jaminan perjalanan yang aman.
Brigade Al-Qassam secara eksplisit menyalahkan Israel karena telah memprovokasi perlawanan pejuang, yang menurut mereka sedang membela diri.
"Musuh harus tahu bahwa konsep menyerah dan menyerahkan diri tidak ada dalam kamus Brigade Al-Qassam," demikian bunyi pernyataan resmi kelompok tersebut seperti dilansir aawsat, Minggu (09/11/2025).
Sementara itu, utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, mengatakan usulan kesepakatan bagi sekitar 200 pejuang tersebut akan menjadi ujian bagi proses yang lebih luas untuk melucuti pasukan Hamas di seluruh Gaza.