Maju Calon Ketua DPW PKB Jatim Tak Ada Privilege, Kakak Cak Imin: Wajib Tahu Diri!

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Senin 22 Desember 2025 19:02 WIB
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Halim Iskandar
Share :

JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim maju sebagai calon Ketua DPW PKB Jawa Timur. Kakak kandung Muhaimin Iskandar ini bertarung  bersama sejumlah kandidat lainnya.

“Saya kali ini membuka Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) sebagai pelaksana, maka bajunya berbeda. Bagi yang protes saat saya pakai baju ini bisa saya coret. Tapi setelah saya ganti baju seperti sahabat-sahabat semua, kedudukan kita sama,” ujar Gus Halim di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2025).

Gus Halim menegaskan, seluruh proses penjaringan, penyaringan, hingga penetapan pimpinan partai, baik di tingkat DPW maupun DPC, dilakukan untuk memastikan PKB dikelola secara profesional, progresif, serta memiliki ukuran dan mekanisme yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ia menjelaskan terdapat dua prinsip utama dalam pelaksanaan UKK ini. Pertama, memastikan seluruh pimpinan PKB memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai, yang salah satunya diukur melalui asesmen. 

Hasil asesmen tersebut akan ditindaklanjuti dalam UKK Tahap II yang berfokus pada pendalaman komitmen. Kegiatan ini bertujuan memperkuat capacity development atau pengembangan kapasitas diri para calon pimpinan. 

“Misalnya setelah asesmen muncul hasil terlalu otoriter, silakan didiskusikan. Bagaimana mengubah diri menjadi pemimpin yang tidak otoriter,” jelasnya.

 

Menurutnya, proses ini mendorong setiap pimpinan PKB untuk memahami dirinya sendiri secara utuh, termasuk mengenali karakter, kapasitas, dan tantangan kepemimpinan yang dihadapi.

Dia menambahkan, mekanisme UKK ini juga menjadi roadmap bagi kepemimpinan PKB ke depan. Pola serupa akan diterapkan dalam pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak PKB pada tahun 2026.
“Prinsipnya kami ingin seluruh pimpinan PKB ini mengerti dirinya, who am I. Banyak persoalan menjadi keliru karena kita tidak paham siapa diri kita. Masalah rumit disepelekan, masalah sepele dianggap rumit,” tegasnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya