Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menpora Ragukan Clara Pernah Mendaki Everest

Mariani Simamora , Jurnalis-Selasa, 13 Oktober 2009 |12:43 WIB
Menpora Ragukan Clara Pernah Mendaki Everest
A
A
A

JAKARTA - Clara Sumarwati diduga mengalami gangguan jiwa karena banyak kalangan tidak menghargai prestasinya yang mampu menjadi wanita pertama Asia Tenggara berada di puncak Gunung Everest.

Sejak lama, memang banyak kalangan yang meragukan klaim Clara bahwa dirinya telah berhasil mencapai puncak Everest, meski namanya tercatat di everesthistory.com, situs yang mencatat nama-nama pendaki Gunung Everest.

Dari penelusuran di berbagai sumber, Clara diragukan karena sempat tidak hadir saat diundang untuk membagikan pengalamannya mendaki Everst oleh Tim Kopassus, Wanadri, Mapala UI, Rakata dan RCTI, yang akan melakukan misi pendakian ke Everest.

Hal lainnya, klaim Clara diragukan karena dia tidak dapat menunjukan bukti berupa foto bahwa dirinya sudah mencapai puncak. Sekadar diketahui, di puncak Everest terdapat tanda segitiga, sehingga pendaki yang berhasil mencapai puncak wajib untuk berfoto di tanda itu, agar dijadikan bukti dirinya berhasil mencapai puncak.

Sementara foto yang dimiliki Clara hanya menunjukan dirinya tengah mendaki di pegunungan yang penuh salju, sehingga tidak diketahui di ketinggian berapa foto itu diambil.

Di situs everesthistory.com, Clara tercatat sebagai pendaki pada 26 September 1996. Dia mendaki dari jalur NC-NE Ridge bersama Sherpa Ang Gyalzen, Chuwang Nima, Dawa Tshering, Gyalzen, dan Kaji.

Upaya mencari pengakuan ditempuh Clara hingga ke pemerintah, namun lagi-lagi dia tidak dipercaya.Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault yang dihubungi okezone, Selasa (13/10/2009), juga menyatakan keraguannya terhadap klaim Clara.

"Clara tidak pernah mengikuti asosiasi apapun yang terkait dengan pendakian gunung. Jadi wajar saja kalau Pemerintah tidak percaya," jelas Adhyaksa Dault.

Adyaksa tidak merinci kapan Clara datang ke Meneg Pora namun menurut dia Clara membawa bukti berupa foto dia tengah mendaki gunung bersalju.

"Ini masih kontroversi, meskipun Clara sudah datang langsung dengan membawa bukti foto ketika mendaki Gunung Everest," terangnya.Menurut Adhyaksa, pihak keluarga bahkan mengaku tidak pernah tahu bahwa Clara pernah mendaki Gunung Everest.

Saat ini Clara dirawat di RSJ Soerojo Magelang. Pihak rumah sakit menduga faktor yang memicu gangguan kejiwaan Clara karena merasa kecewa dengan lingkungan sosialnya yang tidak mengakui prestasinya.

"Faktor gangguan jiwa bisa karena budaya, biologi,religius dan psikososial, Clara sepertinya karena masalah sosialnya," jelas Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Prof dr Soerojo Magelang, Bella Patriajaya.

(Fitra Iskandar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement