Diare Bunuh 1,5 Juta Anak Tiap Tahun
NEW YORK - Penyakit diare membunuh sekira 1,5 juta anak di negara-negara berkembang setiap tahunnya. Demikian hasil penelitian badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kesejahteraan anak.
Meski penyakit ini tidak terbilang banyak, namun dampaknya sangat berbahaya bagi penderita. Mereka dengan capat kehilangan cairan tubuh. Jika tidak ditangai cepat dapat menyebabkan kematian.
"Ini merupakan tragedi diare yang mengancam negara berkembang. Membunuh sekitar 1,5 juta anak setiap tahun," ungkap Ann Veneman Direktur Eksekutif UNICEF dalam pernyataanya yang dikutip Associated Press, Kamis (15/10/2009).
Menurutnya sejauh ini sudah ada penanganan secara sederhana. Namun baru 39 persen dari anak-anak penderita diare yang mendapat penanganan sesuai rekomendasi.
Menurut laporan tersebut, ada 15 negara penyumbang angka kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tinggi akibat diare. Jumlah tersebut berarti hampir 75 persen dari total kematian anak di seluruh dunia.
"Kita tahu di mana anak-anak menderita karena diare," kata Margeret Chan, Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO). "Kita tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah angka kematian itu," tandasnya.
Badan PBB dan organisasi terkait lainnya harus bekerja sama dengan pemerintah negara untuk mencegah kematian diare.
Sebanyak 15 negara itu adalah India, Nigeria, Kongo, Afghanistan, Ethiopia, Pakistan, Banglades, China, Uganda, Kenya, Niger, Burkina Faso, Tanzania, Mali, dan Angola.
(Anton Suhartono)
